Self-Help Tanpa Omong Kosong: Mark Manson dan Revolusi Buku Motivasi

- Image Creator Grok/Handoko
Dari Blogger ke Penulis Bestseller Dunia
Sebelum menjadi penulis buku bestseller, Mark Manson memulai kariernya sebagai blogger. Tulisan-tulisannya yang penuh humor dan kejujuran brutal segera menarik perhatian banyak pembaca. Dari blog inilah, ia kemudian mengembangkan ide-ide yang dituangkan dalam bukunya. Dengan pendekatan yang segar dan berbeda dari kebanyakan buku motivasi lainnya, The Subtle Art of Not Giving a Fck* menjadi fenomena global, terjual jutaan eksemplar, dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Tak berhenti di situ, Manson kembali dengan buku keduanya, Everything is Fcked: A Book About Hope*, yang membahas paradoks harapan dan bagaimana manusia sering kali terjebak dalam ilusi kebahagiaan. Buku ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu penulis self-help paling berpengaruh di era modern.
Dampak Besar di Kalangan Pembaca Muda
Buku-buku Mark Manson terutama populer di kalangan anak muda. Banyak yang merasa bahwa pendekatannya lebih relevan dibandingkan dengan buku-buku self-help tradisional. Di era media sosial yang penuh tekanan dan ekspektasi tinggi, banyak orang merasa terjebak dalam budaya membandingkan diri dengan orang lain. Manson membantu pembacanya untuk memahami bahwa tidak perlu berusaha menyenangkan semua orang dan bahwa kegagalan adalah bagian alami dari kehidupan.
Tak sedikit orang yang mengaku bahwa buku-buku Manson telah mengubah cara mereka melihat kehidupan. Mereka yang sebelumnya terjebak dalam obsesi untuk selalu sukses dan bahagia mulai memahami bahwa kebahagiaan bukanlah tentang menghindari masalah, melainkan tentang bagaimana kita menghadapinya.
Kritik terhadap Gaya dan Metodenya