Danantara dan Masa Depan BUMN: Terobosan atau Ancaman bagi Ekonomi Nasional?

- viva.co.id
Meskipun memiliki potensi besar, pembentukan Danantara juga menimbulkan sejumlah kekhawatiran. Salah satunya adalah risiko intervensi politik dalam pengelolaan aset negara. Kontrol langsung oleh presiden dapat memunculkan potensi penyalahgunaan wewenang dan keputusan investasi yang lebih didasarkan pada pertimbangan politik daripada ekonomi.
Selain itu, pengalihan aset dan dividen BUMN ke Danantara dapat mengurangi pendapatan langsung pemerintah dari sektor ini, yang sebelumnya digunakan untuk membiayai berbagai program publik. Efisiensi anggaran yang dilakukan untuk mendukung pendanaan Danantara, seperti pemotongan belanja kementerian/lembaga, dapat berdampak negatif pada perekonomian jika tidak dikelola dengan hati-hati.
Reaksi Publik dan Pengawasan
Peluncuran Danantara telah memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan pengamat ekonomi. Beberapa pihak menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah maju dalam pengelolaan aset negara, sementara yang lain mengkhawatirkan potensi monopoli dan kurangnya transparansi. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, pemerintah berencana membentuk dewan pengawas yang melibatkan mantan presiden dan perwakilan organisasi masyarakat sipil, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, guna memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam operasional Danantara.
Danantara merupakan inisiatif ambisius yang berpotensi membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan aset negara dan perekonomian Indonesia. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada implementasi tata kelola yang baik, transparansi, dan pengawasan yang ketat untuk menghindari intervensi politik dan memastikan bahwa tujuan ekonomi dapat tercapai tanpa mengorbankan kepentingan publik.