Kezia Ardiana Siswi MAN 1 Jembrana Raih Prestasi Internasional di Ajang Bergengsi

- Handoko/Istimewa
Jembrana, WISATA - Kezia Ardiana, seorang siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jembrana, Bali, berhasil mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Kezia, yang merupakan anggota aktif Pusat Literasi dan Bahasa (Puslitbas) di madrasahnya, meraih gelar juara kedua dalam kategori International High School Level - English Short Story Writing pada The 9th Padjadjaran English Competition (PEC) 2024. Prestasi ini tidak hanya membanggakan almamaternya, tetapi juga menjadi bukti nyata kualitas pendidikan madrasah di Indonesia.
Ajang kompetisi bahasa Inggris berskala internasional ini diselenggarakan oleh Gelanggang Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Padjadjaran. Proses perlombaan berlangsung mulai 7 Oktober hingga 15 November 2024, diakhiri dengan grand final dan pengumuman pemenang pada Minggu, 1 Desember 2024. Kompetisi ini melibatkan 249 pelajar SMA dan universitas dari 17 provinsi di Indonesia serta beberapa negara lainnya.
Dalam kompetisi ini, peserta diundang untuk mengekspresikan gagasan mereka melalui tulisan cerita pendek berbahasa Inggris, mengutip inspirasi dari puisi terkenal karya W.B. Yeats, The Second Coming. Dengan tema yang menantang, “The best lack all conviction, while the worst are full of passionate intensity”, para peserta diajak untuk menyuarakan pandangan mereka tanpa rasa takut dihakimi, sambil tetap menghormati perbedaan.
Perjalanan Menuju Kemenangan
Kezia mengungkapkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan penuh madrasah dan pembimbingnya di Puslitbas. “Alhamdulillah, terima kasih kepada bapak Kepala MAN 1 Jembrana dan pembina Puslitbas. Saya sangat bersyukur bisa berada di MAN 1 Jembrana, almamater yang selalu mendukung potensi peserta didiknya. Ini pengalaman yang luar biasa karena harus menghadapi juri internasional. Awalnya sempat gugup, tetapi pengalaman ini semakin memotivasi saya untuk terus menggali potensi diri,” ujarnya penuh semangat.
Proses seleksi dalam kompetisi ini melibatkan juri-juri terkemuka dari berbagai negara, seperti Keni Soeriaatmadja, Angelo R. (Sarge) Lacuesta, Mark Spears, Dhianita Kusuma Pertiwi, Martin Suryajaya, Christian Benitez, Joselito Delos Reyes, dan Bhatara Sena. Dengan standar penilaian yang tinggi, Kezia mampu membuktikan kemampuan dan kreativitasnya, bersaing dengan ratusan peserta dari berbagai latar belakang.
Apresiasi dari Madrasah