Presiden Prabowo Subianto: Air Mata Seorang Jenderal untuk Guru, Pilar Masa Depan Indonesia

Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Jakarta, WISATA – Suasana di Jakarta International Velodrome mendadak hening ketika Presiden Prabowo Subianto, seorang Jenderal dan mantan Komandan Jenderal Kopassus, terlihat menitikkan air mata saat memberikan pidato dalam acara puncak Hari Guru Nasional 2024. Dalam momen yang penuh haru tersebut, ia mengumumkan rencana besar pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia.

Komitmen Tulus untuk Guru Indonesia

Prabowo, yang dikenal tegas dan berkarisma, memperlihatkan sisi emosional yang jarang terlihat di hadapan publik. Dengan suara bergetar, ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan panggilan nurani untuk memberikan penghormatan kepada para guru, yang disebutnya sebagai pilar utama dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Guru adalah fondasi bangsa. Tanpa mereka, kita tidak akan memiliki generasi penerus yang mampu bersaing di tingkat global. Saya harap, dengan peningkatan kesejahteraan ini, para guru dapat lebih fokus dalam menjalankan amanah besar ini," ujarnya dengan penuh harapan.

Rencana Peningkatan Kesejahteraan Guru

Dalam pidatonya di hadapan ribuan guru, Presiden Prabowo Subianto memaparkan langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru sebagai bagian dari upaya memperbaiki kualitas pendidikan nasional. Ia mengumumkan bahwa anggaran kesejahteraan guru akan mengalami kenaikan signifikan hingga Rp 16,7 triliun pada tahun 2025. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk kesejahteraan guru tahun depan mencapai Rp 81,6 triliun.

"Anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN naik jadi Rp 81,6 triliun, naik Rp 16,7 triliun untuk kesejahteraan guru," ungkap Prabowo dengan tegas, yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Beberapa poin utama dari kebijakan tersebut meliputi:

  1. Kenaikan Gaji Guru ASN
    Guru yang berstatus ASN akan menerima tambahan sebesar satu kali gaji pokok mulai tahun 2025. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja para guru dalam menjalankan tugasnya.
  2. Kenaikan Tunjangan Guru Non-ASN
    Guru non-ASN akan mendapatkan peningkatan jumlah tunjangan profesi menjadi Rp 2 juta per bulan. Kebijakan ini menjadi angin segar bagi guru honorer yang selama ini memperjuangkan hak-hak mereka.
  3. Syarat Sertifikasi untuk Guru Non-ASN
    Khusus untuk guru non-ASN, hanya mereka yang sudah memiliki sertifikasi profesi melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang berhak mendapatkan kenaikan tunjangan profesi ini. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa hanya tenaga pendidik yang memenuhi standar kompetensi tertentu yang menerima tunjangan tambahan.

"Guru ASN dapat tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok. Lalu, guru-guru non-ASN nilai tunjangan profesinya ditingkatkan jadi Rp 2 juta per bulan," jelas Prabowo dalam pidatonya.

Pesan untuk Para Guru

Prabowo juga berpesan kepada para guru agar senantiasa menjaga profesionalitas, integritas, dan moralitas. Ia menekankan bahwa peningkatan kesejahteraan harus berbanding lurus dengan kualitas pribadi dan etika para pendidik.

"Guru tidak hanya dituntut untuk cerdas secara akademik, tetapi juga harus menjadi teladan dalam hal moral dan etika. Ke depan, kita akan lebih selektif dalam memilih guru, karena mereka adalah pahlawan pendidikan bangsa," tegasnya.

Apresiasi dari Berbagai Kalangan

Pidato Prabowo mendapat sambutan hangat dari para peserta acara, termasuk tokoh pendidikan, guru, dan masyarakat umum. Banyak yang mengapresiasi langkah ini sebagai bukti nyata dari kesungguhan pemerintah dalam memprioritaskan pendidikan.

"Melihat seorang Jenderal yang tegas hingga menitikkan air mata, saya yakin ini adalah keputusan yang benar-benar keluar dari hati nuraninya. Semoga kami sebagai guru bisa memenuhi harapan beliau," ujar Nuraini, seorang guru SD dari Bogor.

Tantangan dan Harapan

Meski rencana ini mendapat banyak dukungan, tidak sedikit pula yang mengingatkan pentingnya implementasi yang tepat. Pengamat pendidikan, Dr. Andika Siregar, menyoroti perlunya pengawasan ketat agar program ini berjalan efektif.

"Kenaikan gaji dan tunjangan adalah langkah positif, tetapi harus diiringi dengan upaya meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Guru juga harus terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan zaman, terutama di era digital ini," kata Andika.

Guru sebagai Pilar Peradaban

Peningkatan kesejahteraan guru ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam perjalanan pendidikan Indonesia. Dengan SDM unggul, Indonesia memiliki peluang besar untuk bersaing di panggung global.

"Guru adalah pilar peradaban. Mereka bukan hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter dan moral generasi muda. Kita semua punya tanggung jawab untuk mendukung mereka," tutup Prabowo dengan nada penuh optimisme.

Langkah yang diambil Presiden Prabowo Subianto ini menandai babak baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Momen emosional seorang Jenderal yang menitikkan air mata di hadapan para pahlawan pendidikan menjadi simbol kuat akan pentingnya peran guru dalam membangun masa depan bangsa. Harapannya, komitmen ini akan membawa perubahan nyata bagi kualitas pendidikan Indonesia, sekaligus menjadi inspirasi bagi semua elemen masyarakat untuk mendukung profesi mulia ini.