Indonesia-Tiongkok Dorong Industri Kendaraan Listrik dan Semikonduktor

Airlangga Hartarto Bertemu Dubes China
Sumber :
  • Kemenko perekonomian

Jakarta, WISATA - Dalam upaya memperkuat hubungan ekonomi dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengadakan pertemuan penting dengan H.E. Wang Lutong, Duta Besar RRT yang baru untuk Indonesia. Pertemuan ini berlangsung pada Selasa (5/11) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta. Salah satu topik utama yang dibahas adalah pengembangan industri melalui program Two Countries Twin Parks, yang menghubungkan kawasan industri Indonesia dan Tiongkok.

Program Two Countries Twin Parks menjadi strategi jangka panjang yang sangat potensial, di mana kedua negara berencana untuk mengembangkan kawasan industri dengan fokus pada industri teknologi tinggi, terutama kendaraan listrik (EV) dan semikonduktor. Kedua sektor ini dianggap sebagai penggerak masa depan ekonomi digital dan energi bersih, yang sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi pusat industri teknologi di Asia Tenggara.

Fokus Kerja Sama Industri Kendaraan Listrik (EV) dan Semikonduktor

Selama diskusi, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa beberapa kawasan industri di Indonesia, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Patimban dan KEK Subang, telah siap untuk mendukung investasi dari perusahaan-perusahaan Tiongkok. Salah satu perusahaan besar asal Tiongkok, BYD, telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Langkah ini menunjukkan potensi besar dari program twin parks, yang dirancang untuk menciptakan rantai pasok terintegrasi antara kedua negara.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tiongkok telah menjadi investor terbesar ketiga di Indonesia selama Januari-September 2024. Investasi tersebut terutama difokuskan pada sektor-sektor strategis, termasuk industri kendaraan listrik. Dengan masuknya investasi ini, diharapkan tercipta banyak lapangan kerja baru serta alih teknologi yang bermanfaat bagi tenaga kerja Indonesia.

Indonesia-Tiongkok: Mitra Dagang Strategis Selama Satu Dekade

Tiongkok telah menjadi mitra dagang utama bagi Indonesia selama satu dekade terakhir. Nilai perdagangan antara kedua negara terus meningkat, bahkan pada tahun 2023, Tiongkok menyumbang sekitar 24% dari total nilai perdagangan Indonesia, menempatkannya sebagai mitra dagang terbesar. Ekspor Indonesia ke Tiongkok mencakup produk pertambangan, kelapa sawit, dan produk kelautan, sementara impor dari Tiongkok sebagian besar terdiri dari mesin, produk teknologi, dan bahan baku industri.

Kerja sama dalam program twin parks diyakini akan meningkatkan volume perdagangan dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global sebagai pemasok komponen kendaraan listrik dan semikonduktor. Produk yang dihasilkan di kawasan ini nantinya bisa diekspor ke seluruh dunia, yang akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Harapan Melalui Kolaborasi Teknologi dan Inovasi

Menko Airlangga menegaskan bahwa kerja sama dalam program twin parks ini akan diarahkan pada pengembangan teknologi tinggi yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan. Proses alih teknologi yang akan terjadi melalui investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas industri Indonesia dalam bidang teknologi tinggi.