INFO HAJI: Tragedi Armuzna di Haji 2023, Kesaksian Seorang Jemaah (Bagian 2 - Arafah)
- Maman Abdurahman
Tas tentengan jemaah haji turut memadati tempat tidur, sekaligus tempat berkumpul untuk wukuf itu. Jemaah haji yang terbagi beberapa rombongan, menempati tempat-tempat yang disepakati ketua rombongan.
Ada rombongan yang menempati tenda dengan posisi jemaah laki-laki dan perempuan berdampingan, sehingga jemaah haji laki-laki lainnya berada di belakangnya.
Ada juga rombongan yang membatasi diri mereka dengan kain samping di bagian belakang. Ketika salat berjemaah dan berzikir, mereka mengadakan zikir sendiri, sehingga ada dua kelompok jemaah yang berzikir.
Sejumlah jemaah haji tidak nyaman dengan kondisi ini. Hal ini mengusik pemahaman agamanya bahwa jemaah laki-laki tidak boleh sejajar dengan jemaah perempuan. Apalagi berada di belakang jemaah perempuan dalam salat berjemaah. Hal ini menyebabkan kegaduhan dan protes dari sejumlah jemaah haji lainnya.
Satu rombongan yang menempatkan jemaah hajinya berdampingan dengan jemaah laki-lakinya tidak mau pindah. Merasa sudah nyaman dengan posisinya. Sementara sejumlah jemaah haji lainnya merasa bahwa hal itu masih bisa diubah atau dipindah, agar jemaah haji laki-laki di bagian depan semua dan jemaah haji perempuan di belakang.
Rombongan yang menempatkan posisi jemaah haji perempuannya sejajar dengan laki-laki keukeuh tidak mau pindah. Akhirnya jemaah haji laki-laki mengalah dengan bergeser ke belakang samping. Sementara jemaah haji perempuan di belakang jemaah haji perempuan lainnya.