Pemerintah Indonesia Bidik Industri Semikonduktor, Jadi Mesin Ekonomi Baru
- Kemenko Perekonomian
Jakarta, WISATA - Pemerintah Indonesia tengah mendorong mesin ekonomi baru untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya melalui pengembangan industri semikonduktor. Sejalan dengan proses aksesi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional, Edi Prio Pambudi, menerima Delegasi Tim OECD yang menangani sektor semikonduktor pada Selasa (9/07) di Kantor Kemenko Perekonomian.
“Tim OECD akan membantu Pemerintah untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan di Indonesia dalam pengembangan ekosistem semikonduktor. Kunjungan misi ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ekosistem semikonduktor Indonesia dengan bertemu dengan berbagai lembaga Pemerintah yang terlibat dalam pembuatan kebijakan semikonduktor dan pemangku kepentingan lainnya seperti pelaku industri, asosiasi, organisasi buruh, dan civil society,” ungkap Deputi Edi.
Tim OECD dipimpin oleh Ekonom Senior dari Direktorat Sains, Teknologi dan Inovasi, Guy Lalanne, bersama tiga ekonom lainnya. Isu-isu yang dibahas dalam pertemuan ini sebagian besar berkaitan dengan kebijakan, konfirmasi data, serta identifikasi peluang dan tantangan pengembangan industri semikonduktor di Indonesia.
Kunjungan ini merupakan bagian dari misi pencarian fakta oleh OECD untuk melakukan tinjauan terhadap ekosistem semikonduktor Indonesia. Dalam misi ini, OECD bertemu dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan kebijakan semikonduktor, serta pemangku kepentingan lainnya. Pertemuan yang berlangsung selama empat hari di Jakarta ini juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian dan Lembaga, para asosiasi, pelaku industri, dan institusi pendidikan.
“Indonesia benar-benar serius dalam mempercepat pembangunan ekosistem semikonduktor, mulai dari hulu hingga hilir. Untuk mencapai visi tersebut, Indonesia siap memperkuat empat pilar pendukung industri yakni infrastruktur, keterampilan/sumber daya manusia, rantai pasokan, dan lingkungan pendukungnya,” ungkap Staf Khusus Menteri Koordinator, Prof. Hammam Riza, yang juga merupakan Tim Ahli dalam Satuan Tugas Semikonduktor.
Rangkaian kegiatan misi pencarian fakta ini ditutup dengan kunjungan lapangan ke Batam, Kepulauan Riau, untuk melihat potensi daerah tersebut sebagai lokasi pengembangan industri semikonduktor. Tim OECD akan melakukan analisis mendalam terhadap ekosistem semikonduktor Indonesia selama enam bulan ke depan.
Dalam kunjungan tersebut, OECD melihat langsung potensi besar Batam dalam menjadi hub semikonduktor. Batam, dengan infrastruktur yang memadai dan kedekatan geografis dengan Singapura, dinilai memiliki keuntungan kompetitif untuk mengembangkan industri ini. Hal ini penting mengingat semikonduktor adalah komponen kunci dalam berbagai teknologi modern, mulai dari elektronik konsumen hingga kendaraan listrik.
Menurut data Kementerian Perindustrian, kebutuhan semikonduktor di Indonesia meningkat pesat, terutama karena perkembangan industri elektronika dan otomotif yang kian pesat. Pada tahun 2023, impor semikonduktor Indonesia mencapai 1,5 miliar USD, meningkat 12% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan potensi pasar domestik yang besar dan perlu dikembangkan agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen semikonduktor.
Selain itu, pengembangan industri semikonduktor juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal. Pemerintah telah menginisiasi berbagai program pelatihan dan pendidikan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja di sektor ini. Salah satu program unggulan adalah kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi untuk membuka jurusan dan pelatihan khusus semikonduktor.
Deputi Edi Prio Pambudi menambahkan, “Kerjasama dengan OECD ini akan memberikan kita wawasan berharga tentang praktik terbaik internasional dalam pengembangan industri semikonduktor. Dengan dukungan berbagai pihak, kita optimis bisa membangun ekosistem yang kuat dan berdaya saing.”
Pentingnya pengembangan industri semikonduktor juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan. Presiden menekankan bahwa sektor ini adalah salah satu kunci untuk memasuki era industri 4.0, di mana teknologi dan inovasi menjadi tulang punggung perekonomian. Dengan pengembangan industri semikonduktor, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain utama di pasar global.
Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Indonesia juga merencanakan untuk memberikan insentif fiskal bagi investor yang bersedia menanamkan modalnya di sektor ini. Insentif tersebut meliputi pemotongan pajak, kemudahan perizinan, serta dukungan infrastruktur. Semua ini dilakukan untuk menarik lebih banyak investasi asing dan mempercepat pertumbuhan industri semikonduktor di tanah air.
Ajakan untuk Mengikuti Indonesia Technology and Innovation 2024
Jangan lewatkan kesempatan untuk menghadiri pameran teknologi dan inovasi terbesar di Indonesia, Indonesia Technology and Innovation 2024 (INTI 2024), yang akan diadakan di JI-EXPO pada 12-14 Agustus 2024. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://inti.asia/.