Pengembangan Talenta Digital di Aceh: Langkah Strategis Menuju Ekosistem Masyarakat Cakap Digital

- Komimfo.go.id
Jakarta, WISATA - Pengembangan talenta digital di daerah menjadi bagian krusial dalam membangun ekosistem masyarakat yang cakap digital. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mendorong perguruan tinggi untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang digital.
“Selain kecakapan digital, kita juga ingin mereka (peserta pelatihan talenta digital) yang sudah terampil nantinya dapat menjadi pandu digital dan mengembangkan ekosistem masyarakat digital yang ada di Aceh,” ujarnya dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Kominfo dan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Acara tersebut digelar di Press Room Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, pada Senin (15/07/2024).
Nota Kesepahaman untuk Pengembangan Digital
Nota kesepahaman ini diharapkan menjadi langkah awal untuk serangkaian kegiatan yang lebih konkret. Wamenkominfo Nezar Patria menggarisbawahi pentingnya aktivitas yang dapat diukur dan berbagai capaian dalam program pelatihan kecakapan digital.
“Kita berharap nota kesepahaman ini tidak hanya mencakup kerja sama pengembangan literasi maupun kecakapan digital, tapi juga memayungi kerja sama dalam pelatihan sivitas UIN Ar-Raniry untuk turut dapat menjadi trainers atau pandu digital,” jelasnya.
Komitmen Aceh dalam Pengembangan SDM Digital
Nezar Patria juga mengapresiasi komitmen dan peran seluruh pihak di Provinsi Aceh dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia bidang digital. Menurutnya, pengembangan kecakapan masyarakat digital diarahkan untuk memperkuat ekosistem bisnis digital di Aceh.
“Oleh karena itu, salah satu tujuan nota kesepahaman ini saya kira akan diarahkan ke sana sehingga betul-betul menjadi momentum pembangunan sumber daya manusia nasional Indonesia dan khususnya yang ada di Aceh,” tegasnya.
Harapan untuk Masa Depan
Wamenkominfo Nezar Patria berharap kerja sama antara Kementerian Kominfo dan UIN Ar-Raniry dapat menjadi katalisator untuk mendorong inovasi dan kemajuan daerah yang lebih baik.
“Karena ini dapat menjadi katalisator yang mampu mendorong inovasi pertumbuhan dan keberlanjutan, baik bagi masyarakat Aceh maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.
Data dan Fakta Pengembangan Digital di Indonesia
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 196 juta orang pada tahun 2023, meningkat dari 175 juta pada tahun 2021. Angka ini menunjukkan potensi besar dalam pengembangan talenta digital di seluruh nusantara, termasuk Aceh. Penggunaan internet yang semakin meluas diharapkan dapat mendukung program-program literasi digital dan peningkatan keterampilan digital di berbagai daerah.
Selain itu, laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat bahwa penetrasi internet di Aceh telah mencapai 72% dari total populasi, menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan digital di Indonesia.
Untuk mendukung upaya pengembangan talenta digital ini, kami mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti dan menyaksikan pameran Indonesia Technology dan Innovation 2024 di JI-EXPO pada tanggal 12-14 Agustus 2024. INTI 2024 adalah pameran teknologi dan inovasi terbesar di Indonesia. Keterangan selengkapnya bisa diikuti di link berikut.
Dengan hadirnya berbagai inovasi dan teknologi terbaru di INTI 2024, diharapkan masyarakat dapat terinspirasi dan termotivasi untuk terus mengembangkan keterampilan digital dan berkontribusi dalam membangun ekosistem digital yang lebih maju di Indonesia.