Pasca Serangan terhadap PDN: Bagaimana Keamanan Data di Indonesia, Mana yang Mendesak Dibenahi

Brain Cipher Ransomware
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Apa yang Mendesak Dibenahi?

1.    Peningkatan Sistem Keamanan: Serangan ransomware Brain Cipher menunjukkan bahwa sistem keamanan saat ini masih memiliki celah yang bisa dieksploitasi oleh peretas. Peningkatan sistem keamanan, termasuk pemutakhiran perangkat lunak keamanan dan implementasi protokol keamanan yang lebih ketat, menjadi prioritas utama.

2.    Pemulihan dan Backup Data: Insiden ini menggarisbawahi pentingnya memiliki sistem backup data yang handal dan terencana. PDNS 2 menggunakan data backup dari PDNS 1 dan PDNS 2 untuk memulihkan layanan di Disaster Recovery Center (DRC) sementara di Tangerang. Sistem backup yang lebih canggih dan berkala harus diterapkan untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat.

3.    Pelatihan dan Kesadaran Keamanan Siber: Meningkatkan kesadaran dan kemampuan karyawan dalam menghadapi ancaman siber sangat penting. Pelatihan reguler tentang cara mengidentifikasi dan menanggapi ancaman siber harus diadakan untuk semua pegawai, baik di sektor publik maupun swasta.

4.    Kolaborasi Antar Lembaga: Kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional diperlukan untuk berbagi informasi dan strategi dalam menghadapi ancaman siber. BSSN dan Kementerian Kominfo perlu memperkuat kerjasama dengan lembaga-lembaga keamanan siber internasional.

5.    Regulasi dan Standar Keamanan: Pembaruan regulasi dan standar keamanan siber yang lebih ketat dan komprehensif diperlukan untuk melindungi infrastruktur digital negara. Pemerintah harus memastikan bahwa semua organisasi mematuhi standar keamanan yang telah ditetapkan.

Langkah-Langkah Pemulihan