Inovasi dan Penggunaan Artificial Intelligence di Indonesia Meningkat, Ini Tantangan Selanjutnya

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Kemenko Perekonomian

Jakarta, WISATA - Ekonomi digital terus mengalami perkembangan yang signifikan di Indonesia. Hal ini didorong oleh komitmen yang semakin kuat terhadap penelitian dan pengembangan, serta penanaman budaya inovasi di berbagai sektor. Berdasarkan laporan World Intellectual Property Organization (WIPO), Indeks Inovasi Global (GII) Indonesia pada tahun 2022 menduduki peringkat ke-75 dari 130 negara. Pencapaian ini merupakan peningkatan 10 tingkat dibandingkan dengan tahun 2020, yang menunjukkan perkembangan positif dalam bidang inovasi di tanah air.

Salah satu bentuk inovasi yang berkembang pesat dalam sektor ekonomi digital adalah penggunaan Artificial Intelligence (AI). Perkembangan AI di Indonesia juga didukung oleh penggunaan internet yang masif dan pertumbuhan start-up yang memanfaatkan teknologi untuk mendukung aktivitas bisnis. Namun, otomatisasi melalui penggunaan AI juga memunculkan tantangan terkait dengan berkurangnya lapangan pekerjaan. Menurut World Economic Forum (WEF) dalam laporan The Future of Jobs, diperkirakan pada tahun 2025 sebanyak 43% pelaku industri akan mengurangi tenaga kerjanya sebagai konsekuensi dari integrasi teknologi.

Tantangan dan Peluang Otomatisasi dengan AI

Menanggapi tantangan ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara National Forum on Artificial Intelligence and Indonesian Labour Markets pada Kamis (20/06), menyatakan, “Meskipun ini merupakan tantangan, tidak semua hal mengenai AI bersifat negatif seperti yang terlihat. Sebagian besar pekerjaan dan industri hanya terpengaruh sebagian pada otomatisasi dan lebih cenderung dilengkapi dibandingkan digantikan oleh AI. Oleh karena itu, dampak terbesar dari teknologi AI kemungkinan besar bukan pada hilangnya lapangan kerja, melainkan potensi perubahan pada kualitas pekerjaan, terutama intensitas dan otonomi kerja.”

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa meskipun otomatisasi dapat mengurangi jumlah pekerjaan tertentu, AI juga dapat menciptakan pekerjaan baru dan meningkatkan kualitas pekerjaan yang ada. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan peluang yang ada.

Kebijakan dan Strategi Nasional Ekonomi Digital

Seiring dengan pemanfaatan teknologi AI, pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi potensi risiko terkait penggunaan AI. Salah satu inisiatif utama adalah peluncuran Strategi Nasional Ekonomi Digital. Kerangka kerja ini terdiri dari enam pilar utama yaitu: Infrastruktur; Sumber Daya Manusia; Iklim Bisnis dan Keamanan Siber; Penelitian, Inovasi, dan Pengembangan Bisnis; Pendanaan dan Investasi, serta Kebijakan atau Regulasi