YOGYAKARTA: 7 Tempat Makan Populer yang Jadi Referensi, Nyam-Nyammmm.... (Bagian 2)

Wisata Kuliner di Kota Yogyakarta
Sumber :
  • pariwisata.jogjakota.go.id

Yogyakarta, WISATA – Kota Yogyakarta merupakan satu wilayah dalam provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), selain Kabupaten Sleman, Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo.

Tak hanya banyak menyimpan jejak sejarah, kota pelajar ini juga menjadi magnet kunjungan wisata, baik wisata alam, wisata edukasi, juga wisata kuliner.

Kali ini, kami lanjutkan informasi tentang 7 tempat makan yang bisa menjadi referensi saat berkunjung ke kota Gudeg ini.

Tulisan ini kami susun bertahap agar tidak terlalu melelahkan ketika Anda menyimaknya. Selamat berburu kuliner.....


8. Lotek dan Gado-Gado Bu Ning

Ini Detik-Detik Penggantian Kiswah Ka'bah pada 1 Muharram 1446 H

 

Lotek dan Gado-Gado Bu Ning

Photo :
  • pariwisata.jogjakota.go.id
Yuk Kenalan dengan 3 Srikandi Ahli Pustaka Indonesia di Hari Pustakawan Nasional 7 Juli 2024

Ketika rasa lapar memenjara diri Anda, tentunya keinginan untuk melepaskan diri sangatlah besar. Bebas dari rasa lapar adalah kebutuhan mendasar setiap manusia dimanapun dia berada, entah berada belantara sudut dunia manapun.

Dengan sedikit bersabar, Anda bisa memerdekakan diri dari rasa lapar di sebuah warung gado-gado dan lotek, yang tidak jauh dari Lapas Wirogunan.

Di warung lotek dan gado-gado Bu Ning, Anda bisa merasakan detik-detik kemerdekaan dari rasa lapar sesuai harapan.

Pengalaman dan jam terbang dari warung ini sudah sangat terasa, ketika melihat antrean dengan wajah sumringah dan optimis menuju kemerdekaan dari rasa lapar.

Sawijiningsih atau yang lebih populer dikenal sebagai Bu Ning, adalah salah satu legenda kuliner lotek dan gado-gado yang tersebar di kota Yogya ini.

Mengawali karir sejak tiga dasawarsa yang lalu, lotek dan gado-gado olahan Bu Ning sudah terpatri di dalam benak penikmat kuliner jenis ini.

Tata cara memperlakukan bahan-bahan olahan untuk membuat lotek dan gado-gado, dilakukannya dengan cita rasa juara. Rebusan kobis, tauge, bayam dan kentang yang dipadu dengan bumbu kacang yang diulek halus, menjadikan sebuah kolaborasi nikmat dan sempurna.

Warung Bu Ning juga menyediakan menu lain yang tidak kalah menarik untuk dicoba sebagai pelepas rasa lapar, yang telah menggelanyut manja di perut.

Selain lotek dan gado-gado yang nikmat, berbagai menu lain juga ada, seperti soto ayam, nasi liwet, nasi goreng jawa, ayam goreng kremes, dan masih banyak lagi.

Alamat: Gg. Pronocitro No.719, Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY 55151

No Telp: 0821 3434 5353

9. Ayam Goreng Bu Tini

 

Harashta Haifa Zahra Orang Indonesia Pertama Raih Kompetisi Internasional Miss Supranatural 2024

 

Ayam Goreng Bu Titi

Photo :
  • pariwisata.jogjakota.go.id

"Yogya itu manis dan ngamgenin". Itulah ungkapan yang pas untuk kuliner dari kota budaya ini.

Beragam makanan dengan olahan yang berbeda, tetap menyajikan karakter rasa manis, tidak ketinggalan pula ayam goreng. Soal ayam goreng dengan cita rasa manis, tentunya tidak bisa lupa dengan Ayam Goreng Bu Tini, yang tetap setia menemani penikmatnya dengan karakter manis yang sudah melegenda.

Kebersamaan dan keakraban menjadi suasana utama di tempat ini, penataan meja kursinya pun identik dengan meja makan keluarga.

Tidak mengherankan, apabila penikmat ayam goreng Bu Tini ini didominasi oleh pelanggan yang membawa rombongan atau keluarganya masing-masing.

Ayam goreng Bu Tini memang bercitarasa manis dan gurih. Pelayanan cepat dengan keramahan yang hangat, merupakan satu poin plus dari Restoran Ayam Bu Tini, selain cita rasa masakan serta baceman ayam goreng ini.

Tanpa menunggu berlama-lama, pesanan pun datang. Rasa manis dengan cita rasa gurih, terasa tanpa harus mencicipinya.

Satu porsi nasi, lalapan dan sambal manis, menemani kenikmatan paha ayam ala Bu Tini, yang terasa nikmat ketika dipandang dan terasa enak ketika disantap.

Alamat: Jalan Sultan Agung No.17, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, DIY 55112

No Telp : (0274) 543670

10. Ayam Goreng Bacem Mbok Sabar

 

 

Ayam Goreng Mbok Sabar

Photo :
  • pariwisata.jogjakota.go.id

Memang warnanya cokelat cenderung gelap, dan lengket ketika disentuh dengan tangan, namun lain cerita, ketika sudah menyentuh ujung lidah.

Hmmmm...., cerita akan berubah menjadi indah dan menyenangkan. Itulah sekelumit cerita tentang kuliner baceman Ayam Goreng Bacem Mbok Sabar.

Baceman adalah istilah kuliner dari bahasa Jawa, merupakan hasil proses olahan yang memakai gula merah sebagai unsur utamanya. Gula merah ditemani antara lain oleh bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas (laos), daun salam, dan asam Jawa.

Bersama bumbu-bumbu ini, ayam direbus dalam air kelapa. Setelah itu, baru digoreng. Jangan heran jika sajiannya, berwarna kehitaman.

Cikal bakal berdirinya Warung Ayam Goreng Mbok Sabar, tidak terlepas dari perjuangan Mbok Sabar yang memulainya dengan cara menjajakan ayamnya dengan berjalan kaki dan mangkal di Pasar Beringharjo.

Pada pertengahan tahun 1975, ia membuka dagangan di rumah, di daerah Jagalan, Pakualaman, Yogyakarta.

Pada masa tersebut, Mbok Sabar dan Mbok Berek dikenal sebagai penjual ayam goreng dengan ciri khas masing-masing.

Ayam Goreng Baceman (basahan) dipopulerkan oleh Mbok Sabar, sedangkan  untuk jenis ayam goreng kering dipopulerkan oleh Mbok Berek, di daerah Kalasan.

Di era 80an, usaha yang dirintis mbok Sabar mengalami masa kejayaan.

Menurut salah satu anaknya, pada masa-masa itu, setiap harinya bisa menghabiskan rata-rata 500 ekor potong ayam.

Setelah ia wafat pada tahun 1983, usaha rumah makan ini dilanjutkan oleh sang anak, Sutikno.

Salah seorang karyawan menceritakan, kini, dalam satu hari 200 ekor ayam diolah di tempat ini. Satu panci bisa memuat kurang lebih 30 ekor ayam.

Dalam satu panci tersebut, ayam direbus selama satu jam agar sari bumbu ramuan baceman benar-benar masuk ke dalam daging ayam.

Setelah proses perebusan dan pembaceman selesai, ayam-ayam tersebut kemudian dipindah ke dalam panci-panci, hingga siap untuk digoreng.

Warung Ayam Goreng Bacem Mbok Sabar, sedikitnya menawarkan enam bagian tubuh ayam, mulai dari menthok (dada), gendhing (paha atas), pupu (paha bawah), kepala, ampela ati, dan ayam utuh.

Alamat: Jalan Jagalan-Beji No. 23, Purwokinanti, Pakualaman, Kota Yogyakarta, DIY 55122

No Telp: (0274) 588467

11. Bakmi Pak Rebo Kintelan

 

 

Bakmi Pak Rebo

Photo :
  • pariwisata.jogjakota.go.id

Kuliner bakmi dengan cita rasa yang lezat dan mantap untuk disantap, tentunya sudah banyak ditemui di kota Yogyakarta, salah satunya Bakmi Pak Rebo Kintelan.

Keberadaan warung ini sangat mudah ditemui, karena terletak di pusat kota Yogyakarta. Berlokasi di jalan Brigjend Katamso, Yogyakarta atau tepatnya sebelah Selatan Purawisata.

Penambahan nama Kintelan di belakang kata Pak Rebo, karena lokasi warung ini berada di Kampung Kintelan.

Cita rasa yang lezat dan enak, membuat warung ini selalu dipenuhi para pembeli yang rela antre untuk menikmati menu dari daratan Tiongkok ini.

Menggunakan dua anglo untuk memasak, menyebabkan para pembeli harus antre dan menunggu cukup lama.

Namun hal ini tidak menghalangi pengunjung untuk menikmati salah satu sentra kuliner bakmi legendaris di kota Gudeg ini.

Salah satu yang nge-hits adalah bakmi nyemek atau bakmi goreng yang digoreng dengan sedikit kuah, sehingga tidak begitu kentara seperti bakmi goreng lainnya.

Bakmi ini terbilang gurih dan istimewa, karena penggunaan telur bebek mampu memberikan sensasi gurih yang berbeda dari bakmi goreng biasanya.

Menurut Mas Sabar, salah satu cucu pak Rebo, Bakmi Pak Rebo Kintelan sudah beroperasi sejak tahun 1960an.

Selama ini, bakmi nyemek menjadi menu andalan dari warung ini, cita rasanya pun sudah melegenda.

Selain menyajikan bakmi, warung ini juga menyajikan wedang uwuh, minuman khas Yogya yang berbahan dasar secang, sere, jahe, dan beberapa bahan rempah lainnya.

Rasanya begitu menghangatkan badan, sangat pas untuk teman santapan malam.

Alamat: Jalan Brigjen Katamso, Keparakan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY 55131

No. Telp: 0818 895 957

12. Nasi Goreng Pak Pele Alun-Alun

 

 

Nasi Goreng Pak Pele Alun-Alun

Photo :
  • pariwisata.jogjakota.go.id

Kalau Anda sudah niat singgah untuk makan malam di sini, intinya harus sabar, karena antreannya banyak hingga tiba giliran nantinya.

Pak Pele, begitu sapaan akrab pemilik sekaligus menjadi ikon warung nasi goreng tersebut.

Bukan saja karena wajahnya yang mirip dengan pemain sepak bola asal Brazil, lika-liku hidupnya pun tidak jauh-jauh dari dunia sepak bola.

Dulu, ia pernah tercatat sebagai pemain di kesebelasan Pramana (Pasukan Narendra Mataram).

Setelah gantung sepatu dan membuka usaha warung nasi dan bakmi, kemudian Pak Suharjiman - nama aslinya ini, justru lebih dikenal dengan sebutan Pak Pele.

Warung ini menyediakan nasi goreng, bakmi rebus, bakmi goreng, dan Magelangan.

Jangan ketinggalan untuk memesan minuman andalan warung ini, yaitu wedang jahe (jahenya dibakar) dengan gula Jawa dan sedikit rempah-rempah.

Harganya reasonable, mulai Rp15.000-Rp20.000. Warung ini mulai buka mulai pukul 17.00-23.00 WIB.

Pak Pele juga melebarkan sayap warungnya di Dusun Bantulan, Godean, Sleman, DIY.

Alamat: Pojok Tenggara, Jalan Alun-Alun Utara, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, DIY 55131

13. Gudeg Wijilan

 

 

Gudeg Wijilan

Photo :
  • pariwisata.jogjakota.go.id

Kota Yogya identik dengan gudeg yang menjadi ciri khasnya. Gudeg adalah makanan yang terbuat dari nangka muda dan santan, biasanya dimakan bersama dengan berbagai macam lauk pauk seperti krecek, telur, ayam, tempe dan tahu bacem.

Rasa gudeg biasanya manis dan juga ada tambahan rasa gurih, karena campuran bumbu areh (santan kental).

Ada satu kawasan terkenal sekaligus bersejarah yang berhubungan dengan masakan gudeg yaitu Jalan Wijilan, yang merupakan sentra makanan khas gudeg.

Kampung Wijilan terletak di sebelah Selatan Plengkung Tarunasura atau yang lebih dikenal dengan sebutan Plengkung Wijilan dan di sebelah Timur dari Alun-Alun Utara.

Di tempat ini, berjejer tempat makan yang menjajakan gudeg.

Awalnya tempat ini hanya dihuni oleh satu penjual gudeg, yaitu Warung Gudeg Ibu Slamet, yang pertama kali merintis warung gudeg pada tahun 1942.

Beberapa tahun kemudian, warung gudeg di daerah itu bertambah dua, yakni Warung Gudeg Campur Sari dan Warung Gudeg Ibu Djuwariah yang kemudian dikenal dengan sebutan Gudeg Yu Djum yang terkenal hingga saat ini.

Namun sayang, sekitar tahun 1980-an Warung Gudeg Campur Sari tutup. Kemudian, muncul Warung Gudeg Bu Lies pada kisaran tahun 1990-an.

Hingga saat ini, sudah banyak bermunculan warung-warung gudeg lainnya yang berjualan di daerah Wijilan.

Gudeg Wijilan memang memiliki rasa yang khas. Gudegnya adalah jenis gudeg kering dengan rasa manis. Sebagai lauk pelengkap, daging ayam kampung dan telur bebek yang dipindang, kemudian direbus.

Sedangkan rasa pedas, datang dari paduan sayur tempe dan sambal krecek.

Uniknya, beberapa penjual di Wijilan tidak keberatan menunjukkan cara memasak gudeg kepada para pengunjung.

Bahkan warung Gudeg Yu Djum menawarkan paket wisata memasak gudeg kering bagi Anda yang ingin memasak sendiri, dengan pengarahan langsung dari Yu Djum.

Seharian penuh, Anda akan belajar membuat gudeg, dari mulai merajang gori (nangka muda), meracik bumbu, membuat telur pindang, sampai mengeringkan kuah gudeg di atas api.

Anda dapat menjadikan gudeg sebagai pilihan oleh-oleh, karena Gudeg Wijilan adalah gudeg kering, sehingga ketahanannya dapat dijaga hingga tiga hari.

Kemasan untuk membungkus gudeg pun dapat dipilih sesuai selera, misalnya dikemas menarik dengan menggunakan besek (tempat dari anyaman bambu) atau menggunakan kendil (guci dari tanah liat yang dibakar).

Harga cukup variatif, mulai dari Rp20.000-Rp100.000, tergantung lauk yang dipilih dan jenis kemasannya.

Bahkan ada yang menawarkan paket hemat Rp5.000 dengan lauk tahu, tempe dan telur.

Alamat: Jalan Wijilan No.167, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, DIY 55131

14. Gudeg Yu Djum

 

 

Gudeg Yu Djum

Photo :
  • pariwisata.jogjakota.go.id

Kota Yogya memiliki sapaan akrab sebagai Kota Gudeg, hal tersebut bukanlah sesuatu yang berlebihan.

Cobalah tengok di setiap sudut kota, jenis kuliner ini selalu ada di setiap waktu dari pagi hingga larut malam.

Olahan kuliner dari nangka muda atau dalam bahasa Jawanya disebut Gori ini, sudah menjadi trade mark kota ini.

Gudeg Yu Djum sebagai salah satu sentra gudeg legendaris di Yogya, tentunya memiliki banyak pembeli yang tersebar di seluruh kota.

Dengan membuka cabang di berbagai tempat, hal ini membuktikan cita rasa yang dimilikinya sudah menjadi favorit warga Yogya dan tentunya, wisatawan yang berkunjung di kota budaya ini.

Keunikan dari Gudeg Yu Djum, adalah pemakaian resep yang dilakukan secara turun temurun hingga empat generasi hingga sekarang ini.

Yu Djum adalah ibu dari 4 orang anak, eyang dari 12 orang cucu dan eyang buyut dari 12 orang buyut.

Semuanya bisa memasak gudeg khas mereka yang merupakan warisan. Warung gudegnya dimulai dari rumah sendiri di Jalan Kaliurang Km 4,5 Karangasem CT III/22, Yogyakarta.

Cita rasa khas gudeg olahan Yu Djum tetaplah sama, manis, pedas serta memberikan sensasi gurih dan beraroma sedap, karena hingga kini, tetap menggunakan cara-cara tradisional dalam memasak kuliner dari buah nangka ini.

Mulai dari semua peralatan masaknya, sampai memasak dengan kayu bakar, serta bentuk dapur yang sederhana, masih dipertahankan.

Tingkat kepanasannya pas, sehingga bumbu meresap ke dalam masakan, dan matang dengan sempurna.

Gudeg komplit masih menjadi menu andalah dari Gudeg Yu Djum hingga sekarang ini.

Gudeg komplit yang terdiri dari nasi, gudeg, sambel krecek, ayam, ati ampela dan telur rebus.

Apabila ingin memilih jenis menu sesuai keinginan pun bisa. Harganya pun tak terlalu mahal, antara Rp6.000-Rp35.000 untuk makan di tempat.

Anda ingin menu Gudeg Yu Djum sebagai buah tangan buat keluarga di rumah? Tidak perlu berpikir, di sini juga sudah tersedia paket gudeg untuk buah tangan yang dikemas dalam besek atau kendil unik menarik.

Variasi harga pun ada, sehingga anda tidak bingung untuk memilihnya, mulai harga Rp35.000 (paket hemat) hingga Rp180.000 (berisi lengkap gudeg, krecek, ayam 1 ekor dan telur 10 butir).

Olahan gudeg untuk paket buah tangan dapat bertahan hingga 2 hari, dan bisa lebih bila disimpan di dalam lemari es.

Alamat: Gudeg Yu Djum bisa dijumpai di 3 lokasi di Yogya, yaitu di Jalan Solo, di kawasan Karangasem (deket kampus UGM Bulaksumur) dan Jalan Wijilan.

Demikianlah referensi 14 tempat makan yang enak di kota Yogyakarta. Yukkk, langsung ke TKP, madyangggg....

(Sumber: pariwisata.jogjakota.go.id)