Getuk Kethek dan Enting-Enting: Jajanan Jadul Salatiga yang Masih Jadi Primadona!

Gethuk Kethek Salatiga
Sumber :
  • gastronomy.salatiga.go.id

Salatiga, WISATA – Salatiga bukan hanya kota sejuk di lereng Gunung Merbabu yang memesona dengan pemandangan alamnya, tetapi juga gudangnya jajanan tradisional yang khas dan ikonik. Beberapa di antaranya bahkan telah bertahan puluhan tahun dan menjadi bagian dari identitas kuliner kota ini. Mulai dari yang berbahan dasar singkong, kacang tanah, hingga kelapa—semua hadir dalam rasa yang otentik dan penuh nostalgia.

Wajib Dibawa Pulang! 7 Oleh-Oleh Khas Salatiga yang Bikin Wisatawan Rela Antre

Dari sekian banyak jajanan yang ada, dua nama yang tak pernah lepas dari ingatan para penikmat kuliner adalah Getuk Kethek dan Enting-Enting Gepuk. Meski sederhana, dua jajanan ini membawa cerita panjang tentang sejarah, kearifan lokal, dan tentu saja—kelezatan.

Getuk Kethek: Bukan Sekadar Singkong

Believe: Film Laga Emosional yang Mengguncang Bioskop Indonesia tentang Takdir, Mimpi, dan Keberanian

Jika Anda berkunjung ke Salatiga dan melihat papan nama bertuliskan "Getuk Kethek", jangan heran. Nama ini memang unik dan lucu, tetapi di baliknya tersimpan jajanan tradisional yang menggugah selera. Getuk Kethek adalah jajanan berbahan dasar singkong yang diolah dengan cara tradisional dan disajikan bersama parutan kelapa serta gula merah.

Mengapa dinamakan “Kethek”? Dalam bahasa Jawa, kethek berarti monyet. Menurut cerita warga sekitar, dulu penjual getuk ini sering memutar rekaman suara monyet untuk menarik perhatian pembeli. Suara itulah yang kemudian menjadi ciri khas hingga julukan "Getuk Kethek" melekat dan menjadi merek dagang yang justru membuatnya semakin populer.

CPNS 2025 Bikin Penasaran! Pemerintah Masih Tutup Pintu, Ini Fakta Sebenarnya!

Tekstur getuk ini sangat lembut, manisnya pas, dan aromanya khas karena dimasak dengan daun pandan. Biasanya dijual dalam bentuk potongan kecil dan dibungkus daun pisang. Banyak pembeli yang rela datang dari luar kota hanya untuk mencicipinya langsung dari warung aslinya di daerah Ledok, Argomulyo, Salatiga.

Harga: Sekitar Rp5.000 per bungkus
Waktu terbaik beli: Pagi hingga siang hari sebelum kehabisan

Halaman Selanjutnya
img_title