Bali Keren, Turis Asing Ramai Lagi di 2025!
- Antara Foto
Ni Komang, seorang pemilik homestay di Gianyar, menceritakan bahwa awal tahun ini ia menerima tamu dari Belanda, Jerman, dan Jepang secara bergantian. “Mereka ingin merasakan kehidupan Bali yang autentik. Mereka ikut menanam padi, belajar menari, bahkan ikut sembahyang di pura. Ini pengalaman yang tidak bisa didapatkan di tempat lain,” tuturnya dengan bangga.
Dampak Ekonomi yang Mulai Terasa
Dengan meningkatnya jumlah kunjungan, ekonomi lokal kembali berdenyut. Hotel dan vila penuh, restoran ramai, serta banyak warga yang kembali bekerja di sektor pariwisata. Menurut laporan Bank Indonesia Kantor Wilayah Bali, perputaran uang dari sektor pariwisata pada kuartal pertama 2025 mencapai Rp12,4 triliun—angka yang menunjukkan pemulihan signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Gubernur Bali, dalam sebuah konferensi pers, menekankan pentingnya menjaga momentum ini. “Bali harus tetap menjadi tujuan dunia. Tapi kita juga harus lebih bijak. Kita ingin pariwisata yang berkualitas, bukan hanya kuantitas. Yang datang ke Bali harus menjadi bagian dari pelestarian Bali, bukan perusaknya,” tegasnya.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski situasi sudah jauh membaik, beberapa tantangan masih membayangi. Salah satunya adalah pengelolaan dampak lingkungan, seperti limbah plastik dan kemacetan lalu lintas di area wisata. Pemerintah bekerja sama dengan organisasi lingkungan untuk memastikan bahwa kebangkitan pariwisata tidak mengorbankan kelestarian alam Bali.
Selain itu, pemerintah juga sedang merumuskan kebijakan visa yang lebih ramah untuk pelancong jangka panjang serta digital nomad. Hal ini diharapkan bisa menarik lebih banyak talenta global dan menciptakan sinergi antara pariwisata dan ekonomi digital.