Menikmati Eksotisnya Hutan Trembesi "De Djawatan" di Banyuwangi
- AM.Budi.doc
Bagi pengggemar film Lord of The Rings, keindahan dan suasana hutan Fangor dalam film itu, disamakan dengan kondisi Hutan De Djawatan ini. Nah, bisa kebayang kan keindahan seperti apa Hutan De Djawatan ini yang bakal menghipnotis para pengunjungnya.
Karena alasan itu pula, tak sedikit dari pengunjung yang menyebut De Djawatan sebagai hutan The Lords of The Rings dan kemudian foto-fotonya menjadi viral di media sosial pada 2017.
Dengan semakin banyaknya pengunjung di hutan ini, pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata menjadikan De Djawatan sebagai destinasi Wisata Banyuwangi. Lingkungan hutan ini pun ditata ulang.
Pengunjung dimanjakan dengan menyediakan beberapa fasilitas di dalamnya agar menarik untuk dikunjungi sekaligus sebagai pelepas penat, dengan tambahan ratusan meter jalan setapak beralas tanah, pemagaran pohon-pohon trembesi raksasa dan tambahan fasilitas toilet dan musala. Di beberapa sudut disediakan pula bangku-bangku terbuat dari kayu jati. Agar pengunjung tak cepat lelah, pengelola menyediakan fasilitas delman. Pengelola juga menyediakan sudut-sudut cantik bagi para pengunjung untuk berfoto dengan latar pohon pohon trembesi raksasa.
Buat Anda yang belum pernah ke sini dan ingin menikmati keindahan pepohonan Trembesi di De Djawatan, cukup membayar tiket masuk tak lebih dari Rp5.000 per orang dan tarif delman sekitar Rp15.000 per orang.
Objek wisata ini jaraknya sekitar 45 kilometer arah barat pusat kota Banyuwangi dan dapat ditempuh dengan perjalanan darat paling lama sekitar 60 menit. Berada di jalur utama Banyuwangi-Jember arah selatan, sebenarnya tak sulit untuk menemukan lokasi cantik ini karena sudah dilengkapi penunjuk jalan. Jika memakai kendaraan umum, bisa menaiki bus antarkota jurusan Banyuwangi-Jember atau Banyuwangi-Surabaya dari Terminal Karangente dan turun di pertigaan Benculuk lalu menyambung menggunakan jasa ojek.
Bagi yang belum pernah ke kawasan De Djawatan, bisa saja kebablasan ketika sampai di pertigaan lampu merah Benculuk. Pasalnya, papan penunjuk jalan ke De Djawatan berukuran agak kecil. Itulah sebabnya, masjid besar bernama Masjid Jami Al-Falah Benculuk atau Masjid Benculuk biasa dijadikan sebagai patokan. Masjid ini berada di sisi kanan jalan dari arah Kota Banyuwangi.