Batik Besurek: Batik dengan Motif Huruf Arab Melayu dari Bengkulu

Batik Besurek
Sumber :
  • IG/indotex_bengkulu

Bengkulu, WISATA – Batik bukan hanya dominasi suku Jawa, melainkan bisa didapati di seluruh wilayah Nusantara. Seperti di Bengkulu misalnya, provinsi yang berbatasan dengan Sumatra Barat dan Lampung ini memiliki batik yang dikenal dengan nama Batik Besurek.

Kahlil Gibran: “Semakin Dalam Kesedihan Mengukir Dirimu, Semakin Banyak Sukacita yang Bisa Kamu Tampung”

Bila dilihat dari sejarahnya, Batik Besurek berkaitan erat dengan perkembangan budaya masyarakat Bengkulu sejak zaman kerajaan. Pada abad ke-17, perpaduan pengaruh pedagang Arab dan pekerja asal India menciptakan warisan kebudayaan yang khas.

Sebutan "Besurek" berasal dari bahasa Bengkulu yang berarti "bersurat" atau "bertulisan", mencerminkan ciri khas batik ini yang menampilkan motif huruf Arab-Melayu bergaya kaligrafi.

Marcus Aurelius: Bersikap Toleran pada Orang Lain, Tegas pada Diri Sendiri

Batik Besurek memiliki keunikan yang sulit ditemukan pada jenis batik lainnya. Motif utamanya adalah huruf-huruf Arab-Melayu yang ditulis dalam gaya kaligrafi dekoratif.

Selain itu, pola geometris dan simbol budaya lokal melengkapi keindahan kain ini. Motif-motif tersebut tidak hanya bernilai estetika, melainkan juga mengandung pesan filosofis dan religius yang mendalam.

Kahlil Gibran: Anakmu Bukanlah Anakmu, Mereka Adalah Putra dan Putri Kehidupan

Batik Besurek memiliki nilai sosial dan budaya yang mendalam. Pada masa lalu, kain ini digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, khitanan, dan upacara keagamaan. Penggunaan Batik Besurek dalam konteks tersebut menunjukkan perannya sebagai simbol identitas dan kehormatan masyarakat Bengkulu.

Motif kaligrafi pada Batik Besurek sering kali bersifat dekoratif dan mengandung pesan spiritual yang mencerminkan akulturasi budaya lokal dengan pengaruh Islam. Hal ini menjadikan Batik Besurek bukan hanya kain indah, melainkan juga menjadi media komunikasi tentang nilai-nilai budaya.

Di era modern, popularitas Batik Besurek menghadapi tantangan besar. Produk tekstil massal dan batik cetak mesin mengancam keberadaan batik tulis tradisional.

Perajin Batik Besurek yang tetap mempertahankan teknik tradisional kini semakin langka. Meski demikian, upaya pelestarian terus dilakukan oleh berbagai komunitas dan pemerintah daerah untuk menjaga warisan ini tetap hidup.

Kelompok-kelompok perajin berusaha mempromosikan Batik Besurek sebagai bagian dari identitas budaya Bengkulu. Penggunaan Batik Besurek sebagai busana modern dan cenderamata turut memperluas daya tariknya di pasar lokal dan internasional.

Di tengah arus modernisasi, Batik Besurek tetap menjadi simbol identitas masyarakat Bengkulu sekaligus inspirasi bagi generasi penerus untuk terus mencintai dan menjaga warisan budaya bangsa.

 

Sumber: Indonesia.go.id