AMBARAWA: Menelusuri Sejarah Kereta Api dari Museum Kereta Api Indonesia

Kereta Api Kuno
Sumber :
  • visitjawatengah.jatengprov.go.id/haryokopangestu

Ambarawa, WISATA – Siapa yang belum pernah menggunakan kereta api?

Barangkali, moda transportasi darat yang satu ini menjadi favorit bagi sebagian masyarakat, karena bebas dari kemacetan lalu lintas.

Tapi tahukah Anda, bagaimana sejarah kereta api di negeri ini?

Jawabannya bisa ditemukan ketika Anda berkunjung ke Museum Kereta Api Indonesia.

Museum Kereta Api Indonesia adalah destinasi menarik bagi para pecinta sejarah dan perkeretaapian.

Terletak di Ambarawa, Jawa Tengah, museum ini, dulunya adalah stasiun kereta api yang dibangun pada tahun 1873.

Di sini, Anda dapat menemukan berbagai lokomotif tua, termasuk lokomotif uap yang megah.

Salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah naik kereta wisata yang ditarik oleh lokomotif uap, membawa Anda melintasi jalur indah menuju stasiun Bedono.

Museum ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang menakjubkan tetapi juga pelajaran berharga tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum), awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I.

Stasiun ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), dan diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873 bersamaan dengan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa pada tahun 1907.

Ambarawa, bisa disebut sebagai kota militer.

Keberadaan kota ini menyokong kota garnizum Magelang untuk mengontrol daerah pedalaman.

Pada tahun 1835, dibangun sebuah komplek benteng besar yang berhasil dirampungkan pada tahun 1848.

Benteng terbesar di Jawa tersebut, diberi nama Willem I mengingat pembangunan banteng dilaksanakan pada masa pemerintahan Raja Willem I.

Pada tahun 1873, dibangun jaringan kereta api di Ambarawa oleh perusahaan kereta api swasta Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).

Pembangunan tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi NISM untuk mendapatkan ijin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta).

Uji Kesetiaan Pasangan dengan Cara Ini: Berani Coba?

Museum Kereta Api Indonesia

Photo :
  • kaiwisata.id/Gallery
NISM diwajibkan membangun jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambrawa sepanjang 37 km guna keperluan militer.

Sebagai tempat pemberhentian akhir, dibangun Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa).

Kuat dugaan, penamaan Willem I mengacu kepada Benteng Willem I yang berada tidak jauh dari stasiun.

Pada tanggal 1 Februari 1905, dilanjutkan pembangunan jalur kereta api ke Secang-Magelang yang ada jalur kereta khusus, rel bergerigi.

Dua tahun berselang, bangunan Stasiun Ambarawa direnovasi dengan mengganti material yang semula berupa kayu dan bambu menjadi batu bata.

Pada awal pengoperasiannya, Stasiun Willem I digunakan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.

Setelah di non aktifkan pada tahun 1976, Stasiun Ambarawa dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Supardjo Rustam.

Rencana ini bertujuan untuk menyelamatkan peninggalan lokomotif uap serta sebagai salah satu daya tarik wisata di Jawa Tengah.

Stasiun Ambarawa dipilih, karena Ambarawa memiliki latar belakang historis yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan yakni Pertempuran Ambarawa.

Selain itu, Stasiun Ambarawa pada saat itu masih menyimpan teknologi kuno yang masih bisa dioperasikan.

Kini, Museum Ambarawa menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan RI yang meliputi sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi.

Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage seperti 26 Lokomotif Uap, 4 Lokomotif Diesel, 5 Kereta dan 6 Gerbong dari berbagai daerah.

Anda juga dapat menikmati perjalanan wisata dengan menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang (PP) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel vintage.

Selain itu, juga terdapat rute kereta Api Wisata Ambarawa-Jambu-Bedono (PP) yang menggunakan lokomotif uap bergigi yang melewati rel bergerigi.

Rel bergerigi tersebut satu-satunya yang masih aktif di Indonesia.

Selain menjadi tempat wisata sejarah, museum ini juga dapat disewa untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, pemotretan, shooting, pesta pernikahan, festival, bazar, pentas seni, workshop, dll.

Museum ini buka pada hari Senin-Minggu mulai pukul 08.00-17.00 WIB

Sedangkan harga tiket masuk untuk dewasa & mahasiswa Rp20.000/orang, anak-anak & pelajar Rp10.000/orang, dan wisatawan mancanegara Rp30.000/orang

Jadi, jika Anda ingin merasakan nostalgia dan belajar lebih banyak tentang perjalanan kereta api, Museum Kereta Api Indonesia di Ambarawa adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi!

Yuk, berangkat...

(Sumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id/kaiwisata.id)