Kartu Merah Shin Tae-yong Membayangi Peluang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Shin Tae-yong (STY)
Sumber :
  • tvonews.com

Jakarta, WISATA - Timnas Indonesia menghadapi tantangan serius menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina. Meskipun skuat telah lengkap dan diperkuat oleh Maarten Paes, Calvin Verdonk, dan Jens Raven, masalah kartu merah yang menimpa Shin Tae-yong dapat mengganggu persiapan tim.

Wow, Senyum Lebar Erick Thohir: FIFA Ranking ke-125, Inikah Kebangkitan Sepak Bola Tanah Air?

Pertandingan penting bagi Timnas Indonesia akan berlangsung pada Juni mendatang, di mana mereka akan menghadapi Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 6 Juni, dan Filipina enam hari kemudian di tempat yang sama.

Timnas Indonesia berada di jalur yang cukup baik dalam perburuan tiket ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan posisi kedua di klasemen Grup F setelah mengumpulkan tujuh poin dari beberapa pertandingan.

Roberto Mancini Terkejut: Indonesia Kini Lebih Berbahaya dari Bahrain dan China!

Namun, upaya untuk memperkuat tim semakin berkembang, dengan PSSI berusaha menambah kekuatan dengan merampungkan proses naturalisasi beberapa pemain kunci. Meskipun Maarten Paes telah resmi menjadi WNI, proses perpindahan federasi dan naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven masih dalam proses.

Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI, menegaskan bahwa upaya untuk memastikan keterlibatan ketiga pemain ini dalam pertandingan melawan Irak dan Filipina sedang dilakukan. Meskipun demikian, masalah lain muncul yang dapat mempengaruhi kinerja Timnas Indonesia.

Jurnalis Korea Selatan Bongkar Perbedaan Suporter Indonesia di Stadion dan Media Sosial

Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, mendapat kartu merah dalam pertandingan playoff Olimpiade 2024. Insiden ini terjadi saat ia melakukan protes keras terhadap wasit dalam pertandingan melawan Guinea di Clairefontaine, Prancis.

Kartu merah tersebut menghadirkan pertanyaan tentang ketersediaan Shin Tae-yong untuk memimpin tim dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini mengingat kasus serupa yang terjadi sebelumnya, seperti pada mantan pelatih Timnas Indonesia, Aji Santoso, yang mendapat sanksi dari FIFA.

Halaman Selanjutnya
img_title