SEPAK BOLA: Pemain Bernomor Keramat, "10", Mengapa Kini Jarang Ada?
- Twitter: @garistengah_id
Jakarta, WISATA – Dulu, kita memiliki banyak pemain dengan peran nomor 10 yang melegenda, mulai dari Maradona, Totti hingga Kaka.
Tapi kini, sepertinya sulit bagi kita untuk menemukan peran ini.
Pertanyaannya, mengapa 'fantasista' sudah jarang kita lihat? Seperti apa evolusi peran ini?
Pada dasarnya, peran nomor 10 classic adalah sumber kreativitas utama tim.
Di Italia, istilah ini dinamai fantasista. Disebut seperti itu, karena ia adalah seorang yang bertugas mengimajinasikan serangan dan mewujudkannya.
Secara taktikal, peran ini disebut trequartista.
Peran classic nomor 10 atau trequartista, sudah jarang terlihat akibat perubahan formasi di dunia sepak bola.
Kini, kebanyakan tim menggunakan formasi 4-3-3.
Formasi tersebut biasanya akan diisi oleh dua advanced midfield di kiri dan kanan, serta satu defensive midfield.
Selain itu, peran masing-masing pemain juga memiliki pergeseran.
Dalam sepak bola era modern, pemain depan dituntut untuk bisa bertahan.
Dalam classic no 10, ketika timnya diserang, mereka hanya bertanggung jawab untuk mencari posisi terbaik dalam melancarkan counter attack.
Oleh karena itu, trequartista kini menjadi pilihan kesekian oleh para pelatih.
Mereka lebih memilih gelandang dengan peran lain seperti box-to-box, mezalla, atau lainnya.
Nah, dari sinilah classic no 10 role mengalami pergeseran atau evolusinya. Seperti apa?
Kini pemain dengan peran itu, memiliki keleluasaan lebih untuk menjemput bola, menguasai, dan 'memainkan'nya di half space atau bahkan wide area.
Ketika pelatih menggunakan formasi tiga holding midfielder, maka peran fantasista ini akan diemban oleh salah satu di antaranya.
Contohnya adalah Kevin de Bruyne di Manchester City, Modric di Real Madrid, dan Barella/Hakan di Inter. Ada contoh lain?
(Sumber: Twitter: @garistengah_id)