MALANG: Kejurnas Terjun Payung Kenalkan Ewinch Sebagai Alat Towing Parasut
- teje ponye
Malang, WISATA – Kejurnas Terjun Payung KASAU Cup 2023 di Malang, Jawa Timur, tidak hanya diisi dengan aneka lomba.
Bagian akhir Kejurnas diisi perkenalan dengan Ewinch.
Ewinch adalah sebuah alat berupa tali panjang sedemikian rupa, sehingga bisa untuk menarik dan mengangkat parasut beserta penerjunnya menuju ke atas, sesuai ketinggian dan layak untuk latihan nomor Ketepatan Mendarat.
Di Indonesia, olah raga Paralayang sudah menggunakan alat ini dan sangat berguna.
Namun untuk olah raga terjun payung, hingga kini belum pernah dicoba.
Di negara-negara Eropa dan Amerika, latihan terjun payung dengan Parascending yang memakai alat ewinch, sudah biasa digunakan.
Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL sudah pernah mencoba Parascending, tapi parasut ditarik dengan mobil. Itupun jarang dilakukan.
Di akhir lomba Kejurnas Terjun Payung KASAU Cup 2023 di Malang kali ini, waktu yang luang digunakan untuk memperkenalkan alat Ewinch kepada khalayak penggiat olah raga terjun payung.
Alat ini sangat efektif dan berguna sebagai pengganti pesawat terbang, yang biasa dipakai untuk mengangkut para penerjun.
Karena alat ini hanya untuk latihan pendaratan penerjun, maka disesuaikan untuk latihan nomor Ketepatan Mendarat.
Olahraga Terjun Payung memang tidak bisa dipisahkan dengan pesawat terbang, karena yang namanya olah raga terjun payung itu, adalah penerjun loncat keluar dari pesawat, dan kemudian di saat tertentu, mengembangkan parasutnya lalu mengendalikan parasut, dilanjutkan dengan mendarat pada sasaran.
Namun berjalannya waktu dan perkembangan zaman, olah raga terjun payung semakin maju.
Pada dasarnya, olah raga terjun payung itu penerjun mampu - bahkan, mahir melayang di angkasa dan mampu dan mahir mengendalikan parasut.
Dan yang terakhir, penerjun mampu mendarat dengan selamat dan sempurna.
Wind Tunnel adalah alat dan sarana untuk belajar melayang bagi penerjun, maka belajar terbang tidak harus terbang ke angkasa dengan naik pesawat, tapi cukup di dalam ruang simulasi tertentu bisa melayang menyerupai terjun manuver di angkasa.
Penerjun juga bisa mahir bermanuver melayang, hanya cukup dilatih di Wind Tunnel.
Begitu juga dengan Ewinch ini, diharapkan penerjun bisa latihan mendarat tanpa harus naik pesawat terbang. Tapi cukup berlatih dengan Ewinch.
Olah raga terjun payung tanpa menggunakan pesawat terbang tentunya menghemat biaya, lebih efisien, tidak merepotkan dan lebih aman.
Diharapkan, dengan adanya Ewinch, maka olah raga terjun payung di Indonesia semakin maju, khususnya untuk nomor Ketepatan Mendarat.
Sejauh ini, atlet terjun payung seperti Helmi Ardianto Nange, Ardya Rifianfara, dan Irvan Zulardi sudah mengamati dan mempelajari alat ini, sehingga layak untuk dihadirkan di Indonesia.