Wow, Naik Daun di Tengah Pemusatan Latihan: Rizky Ridho Jadi Pemain Termahal Liga 1, Lilipaly Merosot

Bali, WISATA – Di tengah semangat tinggi persiapan Timnas Indonesia jelang laga krusial kontra China dan Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, kabar baik menghampiri sejumlah pemain lokal yang mengikuti pemusatan latihan (TC) di Bali. Sembilan dari sebelas pemain Liga 1 yang dipanggil ke skuad Garuda mengalami kenaikan nilai pasar, dan salah satunya mencetak rekor baru.

Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Rizky Ridho, bek tangguh milik Persija Jakarta, yang kini resmi menyandang status sebagai pemain termahal Liga 1 berdasarkan pembaruan data situs Transfermarkt yang dirilis pada Kamis, 29 Mei 2025. Nilai pasarnya melesat dari Rp8,69 miliar menjadi Rp9,56 miliar, memperkuat posisinya sebagai aset berharga bagi klub maupun Timnas.

Kabar Baik dari Bali United Training Centre

Sejak 26 Mei 2025, pelatih anyar Timnas, Patrick Kluivert, telah memulai program pemusatan latihan di Bali United Training Centre (BUTC). Sebanyak 32 pemain dipanggil, termasuk 11 pemain dari Liga 1.

Sayangnya, Septian Bagaskara dari Dewa United harus dicoret akibat cedera. Sebagai pengganti, Beckham Putra dari Persib Bandung mendapatkan kesempatan emas. Namun, terlepas dari kabar kurang menyenangkan tersebut, mayoritas pemain Liga 1 yang tersisa justru membawa pulang berita gembira.

Transfermarkt memperbarui nilai pasar pemain-pemain dunia, termasuk dari Indonesia. Dalam update terbaru, 9 dari 11 pemain Liga 1 di TC mengalami kenaikan harga pasar, menandai peningkatan reputasi dan performa mereka selama beberapa bulan terakhir.

Daftar Pemain Liga 1 dengan Kenaikan Nilai Pasar

Berikut ini adalah daftar terbaru nilai pasar pemain Liga 1 yang tengah mengikuti TC Timnas Indonesia:

1.     Rizky Ridho (Persija Jakarta) – Rp9,56 miliar

2.     Egy Maulana Vikri (Dewa United) – Rp6,08 miliar

3.     Yakob Sayuri (Malut United) – Rp6,08 miliar

4.     Ricky Kambuaya (Dewa United) – Rp5,65 miliar

5.     Ernando Ari (Persebaya Surabaya) – Rp5,21 miliar

6.     Yance Sayuri (Malut United) – Rp5,21 miliar

7.     Beckham Putra (Persib Bandung) – Rp5,21 miliar

8.     Ramadhan Sananta (Persis Solo) – Rp4,78 miliar

9.     Reza Arya (PSM Makassar) – Rp3,04 miliar

Nilai-nilai tersebut menjadi gambaran nyata akan kontribusi mereka di klub masing-masing maupun performa dalam kancah internasional bersama Timnas Indonesia.

Lilipaly Merosot, Nadeo Stagnan

Namun, tidak semua pemain membawa kabar menggembirakan. Stefano Lilipaly, gelandang kreatif dari Borneo FC, harus menerima kenyataan pahit. Nilai pasarnya mengalami penurunan dari Rp4,35 miliar menjadi Rp3,91 miliar. Penurunan ini menjadikannya satu-satunya pemain Liga 1 di skuad TC yang mengalami penurunan harga pasar.

Di sisi lain, Nadeo Argawinata, rekan satu klub Lilipaly, mengalami stagnasi. Nilai pasarnya tetap di angka Rp5,65 miliar, tanpa mengalami kenaikan maupun penurunan.

Dorongan Moral dan Beban Ekspektasi

Kenaikan nilai pasar ini jelas memberikan dorongan moral bagi para pemain. Namun, kenaikan tersebut juga bisa membawa tekanan tersendiri. Harapan tinggi dari klub, pelatih, hingga para pendukung kini melekat kuat pada nama-nama seperti Rizky Ridho, Egy Maulana Vikri, dan Yakob Sayuri.

Mereka diharapkan tidak hanya tampil baik di sesi latihan, tetapi juga bisa membuktikan kualitasnya di pertandingan sesungguhnya. Apalagi laga melawan China (10 Juni di SUGBK) dan Jepang (15 Juni di Suita Stadium) merupakan dua laga krusial yang bisa menentukan nasib Indonesia di ajang Piala Dunia 2026.

Pelatih Patrick Kluivert diyakini akan mempertimbangkan faktor momentum dan kepercayaan diri para pemain dalam menentukan susunan starting XI. Meski ada rumor Ridho akan dicadangkan dalam laga kontra China demi memasang Mees Hilgers, lonjakan nilai pasarnya menunjukkan bahwa ia tetap merupakan pemain kunci dalam jangka panjang.

Investasi Klub dan Masa Depan Pemain

Naiknya nilai pasar para pemain Liga 1 yang mengikuti TC juga menjadi keuntungan bagi klub masing-masing. Dengan harga pasar yang melonjak, klub-klub bisa mendapatkan nilai tawar lebih tinggi jika ada tawaran dari luar negeri, atau menjadikan pemain-pemain ini sebagai aset penting dalam strategi jangka panjang.

Fenomena ini juga memperlihatkan bahwa kompetisi domestik Indonesia mulai dilirik lebih serius oleh pemantau dunia, terutama ketika para pemain menunjukkan potensi besar dan kemampuan bersaing secara internasional.

Kenaikan nilai pasar sembilan pemain Liga 1 yang sedang mengikuti TC Timnas Indonesia menjadi bukti nyata bahwa investasi dalam pengembangan pemain lokal mulai menunjukkan hasil. Di antara mereka, Rizky Ridho muncul sebagai sosok paling menonjol, sementara Stefano Lilipaly harus bekerja lebih keras untuk membuktikan dirinya masih relevan di level tertinggi sepak bola nasional.

Dengan TC masih berlangsung dan dua laga penting menanti, semua pemain punya satu misi utama: membawa Indonesia lebih dekat ke pentas Piala Dunia 2026.