PSSI Terima Sanksi FIFA: Timnas Indonesia dan Manajer Sumardji Kena Denda
- pssi.org
Selain Sumardji, asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin, juga terkena sanksi berat. Kim dijatuhi hukuman larangan mendampingi tim selama empat pertandingan serta denda 5 ribu Franc Swiss (Rp89 juta). Sama halnya dengan Sumardji, sanksi ini diberikan atas dugaan tindakan yang dinilai tidak sesuai dengan kode etik FIFA. Vonis ini jelas merugikan Indonesia yang membutuhkan strategi optimal di setiap laga, mengingat Kim Jong-jin dikenal memiliki peran penting dalam taktik permainan Timnas.
Pernyataan PSSI dan Sikap Terhadap Sanksi
Menanggapi sanksi ini, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa pihaknya akan mematuhi semua hukuman yang diberikan FIFA. “Kita patuh saja ya terhadap denda yang diberikan oleh FIFA, apalagi memang kita perlu evaluasi dan perbaiki diri apa yang memang menjadi kesalahan-kesalahan kita seperti yang telat kick-off dan sebagainya,” ucap Arya.
Ia menambahkan, terkait tindakan Sumardji, PSSI memahaminya sebagai bentuk tanggung jawab manajer untuk melindungi timnya. “Kalau ada ofisial kita seperti Pak Mardji itu kita terima karena memang kondisi pada saat itu Pak Mardji berusaha untuk menjaga supaya jangan sampai pelatih yang terkena hukuman. Jadi, kita terima hukuman dari FIFA ini,” tambah Arya.
Dampak Sanksi Terhadap Performa Timnas Indonesia
Dengan denda besar yang hampir menyentuh Rp1 miliar, banyak pihak yang mempertanyakan dampak sanksi ini terhadap performa Timnas Indonesia di pertandingan-pertandingan berikutnya. Pengamat sepak bola lokal menilai bahwa sanksi ini bisa menimbulkan tekanan tambahan bagi tim. Kehilangan asisten pelatih utama seperti Kim Jong-jin selama empat pertandingan jelas bukan kondisi ideal, terutama di ajang internasional sebesar kualifikasi Piala Dunia.
Banyak yang berharap bahwa PSSI dan Timnas Indonesia bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. Kedepannya, kepatuhan terhadap aturan internasional perlu dijadikan prioritas, mengingat kompetisi sebesar Piala Dunia melibatkan aturan ketat dari FIFA yang tidak boleh dianggap enteng.