Aliran Filsafat yang Biasa Dipelajari dengan Perspektif Unik terhadap Berbagai Aspek Kehidupan

Sekolah Filsafat Athena
Sumber :
  • Pixabay

Fenomenologi, yang didirikan oleh Edmund Husserl, adalah aliran filsafat yang mempelajari struktur pengalaman dan kesadaran. Fenomenologi berusaha memahami bagaimana kita mengalami dunia secara langsung, tanpa prakonsepsi atau teori yang telah ada sebelumnya. Filsafat ini digunakan untuk mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan manusia, dari persepsi hingga hubungan sosial.

Ryan Holiday: “Ketenangan adalah Hadiah bagi Mereka yang Mampu Menundukkan Hasrat” – Seni Mengendalikan Diri

Aliran Filsafat Kontemporer

7. Posmodernisme

Ryan Holiday: “Jangan Terburu-Buru. Diam, Dengarkan, dan Pahami” – Kekuatan Kesabaran di Dunia yang Serba Cepat

Posmodernisme adalah aliran filsafat yang berkembang pada akhir abad ke-20, yang menantang narasi besar dan kebenaran universal. Tokoh-tokoh seperti Jean-François Lyotard dan Jacques Derrida mengkritik asumsi-asumsi dasar dari modernisme dan menekankan pluralitas perspektif serta relativisme kebenaran. Posmodernisme mengajak kita untuk mempertanyakan struktur kekuasaan dan narasi dominan dalam masyarakat.

8. Feminisme

Ryan Holiday: “Pikiran yang Tenang adalah Landasan Keputusan yang Bijak” – Seni Mengambil Keputusan

Feminisme, sebagai gerakan sosial dan aliran filsafat, menekankan kesetaraan gender dan keadilan sosial. Para filsuf feminis seperti Simone de Beauvoir dan Judith Butler mengeksplorasi bagaimana gender dan identitas seksual dibentuk oleh struktur sosial dan budaya. Filsafat feminis berusaha untuk mengubah struktur sosial yang menindas dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.

9. Ekologi Filsafati

Halaman Selanjutnya
img_title