Para Pengikut Filsafat Peripatetik dari Era Klasik hingga Modern

Filsafat Peripatetik
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Filsafat Peripatetik, yang berasal dari ajaran Aristoteles, telah menjadi salah satu aliran filsafat yang paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia. Dari era klasik hingga modern, banyak tokoh terkemuka yang menjadi pengikut dan mengembangkan konsep-konsep dalam aliran ini. Berikut adalah beberapa pengikut terkenal Filsafat Peripatetik dari berbagai periode:

10 Kutipan Aristoteles yang Menjadi Dasar Transformasi Ilmu Pengetahuan di Zaman Keemasan Islam

1. Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles adalah pendiri Filsafat Peripatetik dan murid terkenal dari Plato. Dia menulis banyak karya tentang berbagai topik, termasuk metafisika, etika, logika, politik, dan fisika, yang membentuk dasar pemikiran filosofis di dunia Barat.

10 Kutipan dari Aristoteles dan Filsuf Muslim tentang Logika yang Menjadi Inspirasi Hingga Era Modern

2. Theophrastus (372-287 SM)

Theophrastus adalah murid terkenal dari Aristoteles yang melanjutkan dan mengembangkan karya guru besar dalam berbagai bidang, terutama dalam ilmu alam dan botani.

Immanuel Kant: Filsuf yang Menantang Pemikiran Rasionalisme dan Empirisme

3. Avicenna (Ibn Sina) (980-1037 M)

Avicenna adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter terkemuka dari dunia Islam. Dia menyusun karya monumental dalam filsafat, kedokteran, matematika, dan astronomi, yang memperluas dan mengembangkan pemikiran Aristoteles.

4. Averroes (Ibn Rushd) (1126-1198 M)

Averroes adalah seorang cendekiawan Muslim terkemuka yang terkenal karena karyanya dalam bidang filsafat dan hukum Islam. Dia menjadi penghubung antara filsafat Yunani klasik, terutama Aristoteles, dengan dunia Islam.

5. Thomas Aquinas (1225-1274 M)

Thomas Aquinas adalah seorang teolog Katolik yang memadukan ajaran Aristoteles dengan doktrin-doktrin Kekristenan. Karyanya, terutama "Summa Theologica", menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam filsafat dan teologi Kristen.

6. Maimonides (1138-1204 M)

Maimonides adalah seorang filsuf, dokter, dan teolog Yahudi terkemuka dari abad pertengahan. Karyanya, terutama "Guide for the Perplexed", menggabungkan filsafat Aristoteles dengan tradisi Yahudi, membentuk dasar pemikiran filosofis Yahudi.

7. Albertus Magnus (1193-1280 M)

Albertus Magnus, juga dikenal sebagai Albert the Great, adalah seorang teolog dan filsuf Katolik yang mempelajari karya Aristoteles dan memperkenalkannya ke dalam dunia intelektual Eropa abad pertengahan. Dia juga menjadi guru dari Thomas Aquinas.

8. René Descartes (1596-1650 M)

Descartes adalah seorang filsuf Prancis yang terkenal karena skeptisisme metodologisnya dan penemuan dalam matematika. Meskipun tidak sepenuhnya mengikuti ajaran Aristoteles, pemikirannya tetap memengaruhi aliran filsafat Peripatetik.

9. Immanuel Kant (1724-1804 M)

Kant adalah seorang filsuf Jerman yang dikenal karena karyanya dalam epistemologi dan etika. Meskipun mengkritik beberapa aspek pemikiran Aristoteles, pengaruhnya masih terasa dalam tradisi filsafat Peripatetik.

10. Thomas Aquinas (1225-1274 M)

Aquinas adalah seorang teolog dan filsuf Katolik yang memadukan ajaran Aristoteles dengan doktrin-doktrin Kekristenan. Karyanya, terutama "Summa Theologica", menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam filsafat dan teologi Kristen.

Para pengikut Filsafat Peripatetik dari era klasik hingga modern telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pemikiran manusia. Meskipun berbeda-beda dalam pandangan mereka, mereka semua terinspirasi oleh pemikiran Aristoteles dan berusaha untuk mengembangkan dan memperluas konsep-konsepnya dalam berbagai konteks budaya dan intelektual.