PAREIDOLIA: Apa Itu Pareidolia - Fenomena Psikologi yang Viral, Yuk Kenali Gejalanya!

pohon kayu
Sumber :
  • pixabay

WISATA – Pareidolia adalah fenomena psikologis yang menyebabkan seseorang melihat pola atau makna dalam objek acak, seperti awan, batu, atau bintik-bintik. Pareidolia sering dikaitkan dengan penglihatan, tetapi juga bisa terjadi pada indera lain, seperti pendengaran atau penciuman. Pareidolia bisa bersifat positif atau negatif, tergantung pada interpretasi individu terhadap objek yang diamati.

Plato: Mengapa Kita Terjebak dalam Bayangan dan Bagaimana Filsafat Membebaskan Kita

Beberapa sumber menyebutkan bahwa contoh pareidolia yang umum adalah melihat wajah manusia atau hewan dalam bentuk awan, mendengar suara atau pesan tersembunyi dalam lagu yang diputar terbalik, atau mencium aroma makanan tertentu dalam benda yang tidak berhubungan. Pareidolia bisa dipicu oleh faktor-faktor seperti imajinasi, harapan, emosi, kepercayaan, atau pengalaman masa lalu. Pareidolia juga bisa dipengaruhi oleh konteks sosial atau budaya, misalnya melihat simbol- simbol agama atau politik dalam objek yang netral.

 

"Perubahan hanyalah ilusi yang diciptakan oleh persepsi manusia"- Parmenides

pareidolia

Photo :
  • pixabay

 

Demokritus: "Kebahagiaan tanpa Kebajikan Hanya Ilusi"

Para ilmuwan berpendapat bahwa pareidolia adalah hasil dari proses kognitif yang disebut pengenalan pola, yaitu kemampuan otak untuk mengenali dan mengelompokkan informasi dari lingkungan. Pengenalan pola membantu manusia untuk beradaptasi dan bertahan hidup dengan cepat dan efisien. Namun, kadang-kadang otak bisa terlalu berlebihan dalam mencari pola dan makna, sehingga menimbulkan ilusi atau kesalahan persepsi. Pareidolia bisa dianggap sebagai salah satu bentuk ilusi kognitif.

Untuk menghindari pareidolia, Anda harus mengenali gejalanya. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:

- Menyadari bahwa pareidolia adalah fenomena alami dan tidak berbahaya, selama tidak mengganggu fungsi sehari-hari atau menyebabkan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan.

- Mengecek kembali objek yang menimbulkan pareidolia dengan cara memperhatikan dari sudut pandang yang berbeda, mendekatkan atau menjauhkan pandangan, atau menggunakan alat bantu seperti kamera atau kaca pembesar. Kemudian mencari informasi tambahan tentang objek tersebut dari sumber-sumber yang terpercaya dan objektif, misalnya buku, internet, atau ahli di bidangnya.

- Membuka pikiran dan bersikap kritis terhadap apa yang dilihat atau didengar, serta tidak mudah percaya dengan klaim-klaim yang tidak memiliki bukti ilmiah.

- Berdiskusi dengan orang lain yang memiliki pandangan yang berbeda atau lebih netral tentang objek tersebut.

 

awan

Photo :
  • pixabay

 

Apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami pareidolia? Jangan khawatir karena pareidolia bukanlah gangguan mental penyakit. Namun, jika hal ini sampai mengganggu fungsi sehari-hari Anda, misalnya membuat Anda sulit berkonsentrasi, merasa cemas, atau berhalusinasi, sebaiknya Anda mencari bantuan profesional