Cakar Burung Berusia 3.300 Tahun Ditemukan oleh Para Arkeolog saat Menggali di Gua

Cakar Burung Moa yang Hidup 3.300 Tahun yang Lalu
Sumber :
  • Facebook/archaeologyworld.com

Perbandingan Ukuran Varian Burung Moa

Photo :
  • Facebook/archaeologyworld.com
GORONTALO: Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII Gelar Kumpul Komunitas Karawo

Sisa-sisa burung yang sekarang punah telah mengungkapkan bahwa mereka terutama penggembala dan peramban, makan sebagian besar buah-buahan, rumput, daun dan biji-bijian. 

Studi genetik telah menunjukkan bahwa kerabat terdekat mereka adalah tinamous Amerika Selatan yang terbang, kelompok saudara perempuan ratites (kelompok burung yang tidak bisa terbang). Namun, tidak seperti semua ratites lainnya, sembilan spesies moa adalah satu-satunya burung yang tidak bisa terbang tanpa sayap vestigial. 

TIM U-16: Nova Arianto Bisa Tiru STY, Begini Prediksi Line-up Hadapi Australia Nanti Malam

Moa dulunya adalah hewan darat dan herbivora terbesar yang mendominasi hutan Selandia Baru. Sebelum kedatangan manusia, satu-satunya predator mereka adalah elang Haast. Sementara itu, kedatangan orang Polinesia, khususnya Maori, berasal dari awal 1300-an. Tak lama setelah itu, moa punah dan begitu juga elang Haast. 

Banyak ilmuwan mengklaim bahwa kepunahan mereka terutama disebabkan oleh perburuan dan pengurangan habitat. Rupanya, Trevor Worthy, seorang ahli paleozoologi yang dikenal karena penelitiannya yang luas tentang moa setuju dengan anggapan ini. 

Banyak Kursi di SDN Kota Mojokerto Masih Kosong, Ini Beberapa Kelemahan Sistem PPDB

Tetapi apa pun yang menyebabkan kepunahan spesies ini, semoga sisa-sisa mereka berfungsi sebagai pengingat bagi kita untuk melindungi spesies langka lainnya yang tersisa.