Jembatan Kuno Berusia 200 Tahun di Dagestan, Rusia, Didirikan tanpa Paku
- earthlymission.com
Dagestan, WISATA – Sebuah jembatan yang berdiri megah dan dianggap sebagai monumen bersejarah di Dagestan, Rusia didirikan tanpa sebuah paku pun. Ditengarai jembatan tersebut berusia 200 tahun karena kemungkinan dibangun pada abad ke-19.
Jembatan di Dagestan ini merupakan jembatan kayu kuno tanpa paku, namun mampu menahan mobil. Seberapa besar dan kuat jembatan tersebut?
Dilansir dari earthlymission.com, orang-orang menyebut jembatan yang berdiri di Dagestan, Rusia ini berusia tidak lebih dari 200 tahun, namun banyak penduduk setempat mengklaim bahwa struktur kayu ini telah lama berdiri di sana sekitar 700 – 800 tahun menurut yang mereka dengar dari nenek moyang mereka. Namun ada fakta yang lebih menarik, yaitu jembatan kayu ini bertahan selama berabad-abad tanpa satu pun paku yang digunakan untuk membangunnya.
Jembatan tersebut terletak di Desa Gulli di wilayah Tabasaran, Dagestan dan dianggap sebagai monumen dan arsitektur bersejarah.
Meskipun usia dan bahan bangunan yang digunakan sudah tua, desain jembatan ini terlihat megah dan sangat andal. Orang-orang tua di daerah itu ingat bahwa sapi jantan yang menarik gerobak berat biasanya berjalan melintasi jembatan tanpa masalah dan bahkan hingga saat ini jembatan itu dapat dengan mudah menahan beban mobil penumpang.
Struktur setinggi 10 meter ini dibuat menggunakan kayu gelondongan dan balok tebal tanpa paku. Hal ini disebabkan karena warga sekitar hanya punya kayu dan batu saat membangunnya. Braket logam yang terlihat di satu sisi jembatan tidak memainkan peran fungsional apa pun dan jelas muncul setelah struktur itu sendiri.
Jembatan ini dibangun oleh Suku Tabasaran, suatu masyarakat yang tinggal di Dagestan. Sejumlah peneliti percaya bahwa nama ini berasal dari Iran, sementara yang lain berpendapat bahwa Tabasaran merupakan bangsa yang terpisah berasal dari Albania Kaukasia, sebuah Kerajaan besar yang muncul di abad pertama SM.
Karena distrik Tabasaransky mempunyai kawasan hutan terbesar di Dagestan, para arsitek yang membangun jembatan kayu tersebut tidak kekurangan bahan bangunan. Sungguh suatu prestasi yang luar biasa mereka memaku tanpa paku