Ryan Holiday: “Jadilah Tuan atas Dirimu Sendiri, Bukan Budak dari Dorongan Hati” – Pelajaran Stoik tentang Kendali Diri

Ryan Holiday Seorang Penulis dan Pemikir Modern
Sumber :
  • Speaker.com

Malang, WISATA – Di tengah derasnya arus informasi, tekanan sosial, dan godaan digital, manusia masa kini kerap terombang-ambing oleh dorongan hati yang tak terkendali. Baik dalam bentuk amarah, nafsu, kegelisahan, atau keinginan instan—semuanya bisa membelokkan arah hidup jika tidak diawasi dengan bijak. Penulis dan filsuf kontemporer Stoik, Ryan Holiday, dengan tegas mengingatkan:
“Jadilah tuan atas dirimu sendiri, bukan budak dari dorongan hati.”

Tidak Semua Bisa Dikendalikan, Tapi Kamu Bisa Mengendalikan Dirimu

Kutipan ini bukan sekadar nasihat moral, tetapi merupakan fondasi dari filosofi Stoikisme, ajaran filsafat kuno yang kini kembali mendapatkan perhatian di era modern karena ajakannya yang relevan untuk hidup sadar, tenang, dan terkendali.

Menjadi Tuan atas Diri Sendiri: Apa Maknanya?

Di Tengah Kekacauan, Filsafat Bisa Jadi Kompas Hidup

Menurut Holiday, menjadi “tuan atas diri sendiri” berarti memiliki kendali penuh terhadap pikiran, emosi, dan tindakan kita, alih-alih membiarkan diri dikendalikan oleh dorongan sesaat atau perasaan impulsif. Dalam bukunya The Daily Stoic dan Discipline is Destiny, Holiday menggarisbawahi bahwa disiplin dan kesadaran diri adalah bentuk kebebasan tertinggi.

“Kita tidak bisa memilih semua keadaan hidup, tetapi kita bisa memilih bagaimana meresponsnya,” tulis Holiday.

Hidup Boleh Kacau, Tapi Batin Kita Bisa Tetap Tangguh

Dengan kata lain, manusia sejatinya bebas—tetapi hanya jika ia mampu mengendalikan dirinya sendiri. Jika tidak, ia akan menjadi budak dari kemarahan, ketakutan, keserakahan, atau keinginan untuk menyenangkan orang lain.

Budak Dorongan Hati: Bahaya Tak Terlihat di Kehidupan Modern

Menjadi budak dari dorongan hati adalah realitas yang diam-diam menjangkiti banyak orang saat ini. Contohnya:

  • Marah tanpa berpikir panjang saat menghadapi kritik.
  • Menghabiskan uang impulsif karena iklan yang menggoda.
  • Mengumbar emosi di media sosial tanpa mempertimbangkan dampaknya.
  • Menunda tugas penting karena tergoda hiburan instan.

Semua ini adalah bentuk keterikatan pada dorongan hati. Stoikisme mengajarkan bahwa ketenangan, kedisiplinan, dan refleksi diri adalah kunci untuk membebaskan diri dari perbudakan ini.

Latihan Menjadi Tuan atas Diri Sendiri

Holiday memberikan beberapa pendekatan praktis untuk melatih kendali diri dalam kehidupan sehari-hari:

1.     Berlatih Kesabaran
Saat marah atau tergoda, ambil jeda beberapa detik sebelum bereaksi. Napas dalam-dalam bisa menjadi alat sederhana untuk mengembalikan kesadaran.

2.     Tulis Jurnal Refleksi
Catat situasi di mana Anda dikendalikan oleh dorongan hati, dan renungkan bagaimana Anda bisa merespons secara lebih bijak di masa mendatang.

3.     Batasi Konsumsi Informasi dan Gangguan
Menjadi tuan atas diri sendiri berarti juga mengendalikan apa yang Anda konsumsi—baik makanan, hiburan, atau informasi.

4.     Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan
Seperti yang diajarkan dalam Stoikisme: “Kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi di luar, tetapi kita bisa mengontrol pikiran dan sikap kita.”

Stoikisme: Jalan Menuju Kebebasan Sejati

Di era di mana kecepatan dan emosi menjadi norma, filosofi Stoik yang diperkenalkan kembali oleh Ryan Holiday adalah penawar dari kehidupan yang reaktif dan tidak terkendali. Ia mengajak manusia untuk menumbuhkan sikap tenang, tegas, dan berlandaskan prinsip, bukan perasaan sesaat.

Stoikisme tidak menolak emosi, tetapi mengajak kita untuk memahami dan mengelolanya. Dengan begitu, seseorang dapat hidup dengan martabat, arah, dan keteguhan hati.

Relevansi Kutipan Holiday di Dunia Nyata

Kutipan “Jadilah tuan atas dirimu sendiri, bukan budak dari dorongan hati” bukan hanya teori. Banyak tokoh sukses—baik pemimpin, atlet, maupun profesional—menjadikan prinsip ini sebagai panduan hidup.

  • Atlet seperti LeBron James menerapkan kedisiplinan tinggi dalam rutinitas hariannya.
  • CEO dan pemimpin perusahaan besar mempraktikkan pengambilan keputusan berdasarkan logika dan nilai, bukan emosi.

Di Indonesia, prinsip serupa diterapkan oleh banyak pemimpin yang menunjukkan ketenangan dalam menghadapi kritik dan tekanan publik. Kendali diri menjadi indikator dari kepemimpinan sejati.

Penutup: Pilih Jadi Pemimpin bagi Diri Sendiri

Dalam dunia yang menuntut reaksi cepat dan instan, pesan dari Ryan Holiday menjadi pengingat yang berharga:
Hanya mereka yang mampu mengendalikan diri sendirilah yang benar-benar bebas.
Mereka tidak akan mudah dipermainkan oleh keadaan, oleh orang lain, atau oleh emosi mereka sendiri.

“Kita tidak dilahirkan sebagai tuan atas diri sendiri. Tapi dengan latihan, kesadaran, dan disiplin, kita bisa mencapainya,” tutup Holiday dalam salah satu tulisannya.

Mengadopsi prinsip Stoik bukan berarti menjauh dari dunia, melainkan hidup di dunia dengan keteguhan batin dan arah yang jelas.