"Waktu adalah Aset yang Tak Tergantikan" — Pesan Ryan Holiday tentang Hidup yang Bermakna

Ryan Holiday
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Malang, WISATA – Kutipan “Waktu adalah satu-satunya aset yang tidak bisa diulang” dari Ryan Holiday, tokoh filsafat Stoik kontemporer yang semakin populer, menjadi pengingat tajam tentang betapa berharganya waktu dalam kehidupan manusia. Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh distraksi digital, pesan ini terasa semakin relevan dan mendesak.

Seneca: Memiliki Tak Lagi Menyenangkan Jika Tak Dibagikan

Ryan Holiday dikenal luas sebagai penulis buku-buku filsafat modern yang mengadaptasi ajaran Stoikisme untuk masyarakat masa kini. Lewat karya seperti The Obstacle Is the Way, Stillness Is the Key, dan Discipline Is Destiny, Holiday mengajak pembaca untuk hidup secara sadar, bijak, dan disiplin. Salah satu benang merah dari ajarannya adalah kesadaran penuh akan waktu sebagai sumber daya yang paling langka.

Waktu: Sumber Daya Tak Terbarukan

Seneca: Tak Ada yang Lebih Tidak Bahagia dari Mereka yang Tak Pernah Menghadapi Kesulitan

Dalam kehidupan modern, banyak orang bersikap seolah-olah waktu akan selalu tersedia. Kita menghabiskan jam demi jam di media sosial, menunda pekerjaan penting, dan menunda keputusan berharga karena berpikir masih ada “nanti.” Namun, Ryan Holiday menegaskan bahwa waktu bukan hanya terbatas, tetapi juga tidak bisa diperbarui. Uang bisa dicari kembali, kesempatan bisa muncul lagi, tetapi waktu yang hilang tidak akan pernah kembali.

“Orang bijak tidak menghitung waktu berdasarkan kalender, tetapi berdasarkan bagaimana ia menggunakannya.” – Ryan Holiday

Seneca: Kebahagiaan Sejati Adalah Menikmati Saat Ini

Perspektif Stoik tentang Waktu

Dalam tradisi filsafat Stoik kuno, yang Holiday terus hidupkan kembali, waktu adalah aspek kehidupan yang harus disikapi dengan hormat dan kesadaran penuh. Tokoh Stoik seperti Seneca pernah berkata, "It is not that we have a short time to live, but that we waste much of it." Holiday melanjutkan pesan ini dengan mengingatkan bahwa kehidupan yang bijak adalah kehidupan yang tidak menyia-nyiakan waktu.

Dalam bukunya Stillness Is the Key, Holiday menunjukkan bahwa ketenangan dan produktivitas sejati datang dari kemampuan untuk menghargai dan mengatur waktu dengan bijak—bukan sekadar mengisi hari dengan aktivitas tanpa arah.

Melawan Budaya Penundaan

Salah satu tantangan utama dalam mengelola waktu adalah kecenderungan untuk menunda. Kita sering merasa masih ada banyak waktu, hingga akhirnya menyadari bahwa momen penting telah lewat. Holiday mengajak pembacanya untuk tidak menunggu inspirasi, mood, atau waktu yang tepat, melainkan bertindak sekarang, karena sekaranglah satu-satunya waktu yang pasti kita miliki.

“Waktu berjalan terus. Ia tidak menunggu kesiapan kita.” – Ryan Holiday

Tindakan Bijak: Gunakan Waktu dengan Tujuan

Menurut Holiday, mengelola waktu bukan hanya tentang efisiensi, tetapi tentang arah hidup. Kita harus bertanya: apakah waktu yang kita habiskan setiap hari membawa kita lebih dekat kepada tujuan hidup? Apakah aktivitas kita mencerminkan nilai dan prioritas kita?

Holiday menyarankan untuk:

  • Menghindari distraksi digital dan informasi yang tidak berguna,
  • Menjadwalkan waktu untuk refleksi dan berpikir mendalam,
  • Menginvestasikan waktu dalam hubungan yang bermakna,
  • Menggunakan waktu untuk berkarya, bukan hanya mengkonsumsi.

Ketidakterulangan Waktu dan Keputusan Hidup

Kutipan Holiday ini juga mengandung pesan moral yang mendalam: pilihan kita hari ini membentuk masa depan kita. Ketika kita menyadari bahwa waktu tidak bisa diulang, kita akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, lebih berani mengatakan "tidak" pada hal-hal yang tidak penting, dan lebih serius menjalani hidup sesuai nilai kita.

“Apa yang kamu lakukan hari ini akan menjadi bagian dari kisah hidupmu yang tak bisa dihapus.” – Ryan Holiday

Relevansi untuk Generasi Saat Ini

Di era media sosial, Netflix, dan informasi instan, waktu sering kali terbuang tanpa disadari. Generasi muda, terutama, dihadapkan pada godaan hiburan tanpa akhir yang bisa menggerogoti waktu produktif. Holiday menekankan pentingnya kesadaran diri dan pengelolaan waktu yang disiplin agar hidup tidak berlalu begitu saja tanpa makna.

Ia mendorong generasi saat ini untuk berinvestasi pada pengembangan diri, kebajikan, dan karya yang berdampak—bukan sekadar mengejar sensasi sesaat.

Penutup: Hargai Waktu, Hargai Hidup

Ryan Holiday mengingatkan kita bahwa waktu adalah satu-satunya aset yang terus berkurang tanpa bisa diperoleh kembali. Oleh karena itu, hidup bijak berarti hidup yang sadar akan nilai waktu. Setiap detik adalah keputusan—apakah kita akan menggunakannya untuk tumbuh, berkontribusi, dan hidup bermakna, atau justru menyia-nyiakannya dalam kesia-siaan.

"Jangan menunggu waktu yang sempurna. Gunakan waktu yang ada untuk menciptakan kehidupan yang bermakna." – Ryan Holiday

Kutipan ini bukan hanya nasihat, tetapi panggilan untuk bertindak: gunakan waktumu sekarang, karena ia tidak akan pernah kembali