Stoicisme di Abad 21: Inspirasi Filsafat Massimo Pigliucci untuk Generasi Milenial
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang penuh distraksi dan tekanan, banyak orang mencari cara untuk menemukan ketenangan dan kebijaksanaan dalam menjalani hidup. Salah satu filosofi yang kini kembali populer adalah Stoicisme, dan salah satu tokoh yang berperan besar dalam menghidupkan kembali ajaran klasik ini adalah Massimo Pigliucci.
Siapa Massimo Pigliucci?
Massimo Pigliucci adalah seorang filsuf, penulis, dan profesor di bidang filsafat di City College of New York. Ia dikenal sebagai salah satu pemikir yang mengadaptasi Stoicisme klasik ke dalam kehidupan modern, menjadikannya lebih relevan bagi generasi milenial. Melalui buku-buku seperti How to Be a Stoic: Using Ancient Philosophy to Live a Modern Life, Pigliucci memberikan panduan praktis bagaimana prinsip-prinsip Stoicisme dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa Stoicisme Relevan bagi Generasi Milenial?
Generasi milenial hidup di era digital yang penuh tantangan, dari tekanan media sosial hingga ketidakpastian ekonomi. Stoicisme menawarkan prinsip-prinsip sederhana namun mendalam yang dapat membantu seseorang menjalani hidup dengan lebih tenang dan bijaksana. Konsep seperti dichotomy of control—membedakan antara hal yang bisa kita kendalikan dan yang tidak—membantu banyak orang untuk fokus pada tindakan yang bermakna tanpa terbebani oleh hal-hal di luar kendali mereka.
Prinsip Stoicisme yang Diajarkan Pigliucci
Massimo Pigliucci sering menekankan beberapa prinsip utama Stoicisme yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari: