Menguasai Diri di Era Modern: Kebijaksanaan Stoikisme dalam Mengendalikan Emosi
- Image Creator Bing/Handoko
Epictetus, seorang mantan budak yang menjadi filsuf Stoik, menekankan pentingnya mengendalikan emosi dan pikiran. “Orang tidak terganggu oleh hal-hal, tetapi oleh pandangan mereka tentang hal-hal,” katanya. Ajaran ini mengajarkan bahwa perasaan kita tidak dihasilkan oleh kejadian itu sendiri, tetapi oleh cara kita memandang dan menafsirkannya. Dengan mengubah cara berpikir, kita bisa lebih mudah mengelola emosi negatif seperti ketakutan, kecemasan, dan frustrasi.
Epictetus percaya bahwa kendali diri dimulai dari pikiran kita. Jika kita dapat melatih diri untuk memiliki pandangan yang lebih rasional dan seimbang, maka kita akan lebih siap menghadapi stres tanpa terguncang. Filosofi ini sangat berguna di era modern, di mana segala sesuatu tampaknya bergerak begitu cepat dan tak terduga.
Mempraktikkan Pengendalian Diri dengan Stoikisme
Banyak orang yang telah memanfaatkan Stoikisme untuk memperbaiki kualitas hidup mereka, mulai dari pengusaha hingga atlet. Filosofi ini mengajarkan bahwa pengendalian diri tidak datang secara alami, tetapi harus dilatih setiap hari. Misalnya, Anda dapat mempraktikkan meditasi singkat atau merenungkan kutipan Stoik untuk memperkuat ketenangan batin Anda.
Mengambil inspirasi dari Marcus Aurelius, kita dapat merenung setiap pagi tentang tantangan apa yang mungkin kita hadapi hari itu, dan mempersiapkan diri untuk merespons dengan kebijaksanaan. Seperti kata Marcus, “Jangan buang waktu memikirkan bagaimana orang lain seharusnya hidup. Anda hanya punya satu kehidupan sendiri untuk dijalani.” Pesan ini mengingatkan kita untuk fokus pada diri sendiri dan tidak terjebak dalam kekhawatiran tentang orang lain.
Kebijaksanaan Kuno, Relevansi Modern
Meski Stoikisme berasal dari zaman kuno, ajaran tentang pengendalian diri dan kebijaksanaan dalam menghadapi kehidupan tetap relevan hingga hari ini. Dengan menerapkan filosofi ini, kita dapat menemukan ketenangan di tengah dunia yang penuh tekanan dan menjalani hidup dengan lebih bermakna.