Apakah Pria Mengalami Menopause? Temukan Jawabannya di Sini!

Aktivitas Luar Ruangan
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Saat pria mencapai usia 40-an dan 50-an, bisa jadi mereka mulai mengalami disfungsi ereksi dan penurunan gairah seks, sementara produksi testosteron mereka semakin berkurang. Perubahan-perubahan ini mempunyai kemiripan dengan perubahan yang terjadi pada masa perimenopause dan menopause, yaitu rentang waktu yang mengarah dan mengikuti periode menstruasi terakhir seorang wanita.

Romawi dan Yunani Kuno: Menguak Rahasia Upacara, Persembahan, dan Dewa-Dewi yang Mengendalikan Dunia

Berdasarkan kemiripan tersebut, bisakah disebut bahwa pria mengalami menopause?

Namun ternyata meskipun mengalami perubahan tersebut, pria lanjut usia masih dapat mendapatkan kualitas hidup mereka.

Jenis Kepribadian Seseorang Berdasarkan Kopi yang Diminum, Anda Masuk yang Mana?

Meskipun pria paruh baya mengalami gejala yang mirip dengan yang dialami wanita selama menopause, termasuk hot flashes, menyebut pengalaman ini sebagai 'menopause pria' tidaklah tepat.

Fungsi pembuatan hormon pada testis pria dan ovarium wanita menurun seiring bertambahnya usia, namun pada kasus wanita, hal ini terjadi secara tiba-tiba dalam waktu beberapa tahun. Sedangkan pada pria, penurunan yang berkaitan dengan usia ini terjadi secara bertahap dan memakan waktu beberapa dekade. Hormon utama yang dibuat oleh testis adalah testosteron, yaitu hormon seks utama pria yang bertanggung jawab untuk mendukung perkembangan dan fungsi seksual.

WISATA KULINER: 'Bersama Jaya', Sensasi Makan Malam dalam Pasar Terpadu Dinoyo Malang

Istilah nonmedis yang sering digunakan untuk menggambarkan penurunan kadar testosteron yang terlihat pada pria lanjut usia adalah 'Andropause', demikian kata Dr. Jesse Mills, direktur Klinik Pria di UCLA Health, dilansir dari Live Science.

Tetapi ini tidak sama dengan menopause, karena pria dapat mempertahankan kadar testosteron dalam kisaran normal hingga usia 80-an atau lebih.

Sebagai perbandingan, wanita biasanya memasuki masa perimenopause, atau transisi menuju menopause, sekitar usia 45 hingga 55 tahun. Pada masa ini, ovarium memproduksi lebih sedikit estradiol, bentuk utama estrogen dalam tubuh sebelum menopause. 

Meskipun laki-laki mengalami penurunan kadar testosteron seiring bertambahnya usia, gejala yang mereka alami tidak sedramatis yang dialami perempuan. Kadar testosteron turun rata-rata 1,6% per tahun pada pria, dimulai sekitar usia 30 tahun. Testis hanya akan berhenti memproduksi testosteron sepenuhnya jika seseorang kehilangan fungsi testis karena penyakit, kecelakaan atau pengebirian, yang mungkin digunakan untuk mengobati kanker prostat.

Kadar testosteron yang rendah, terkait dengan kondisi kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kurang tidur dan aktivitas yang rendah dan hal ini akan menjadi semakin buruk seiring bertambahnya usia.

Beberapa rekomendasi untuk penerapan gaya hidup sehat dalam rangka membantu menjaga kadar testosteron di usia tua, antara lain olahraga intensif selama 20 menit sehari, tidur nyenyak setidaknya tujuh jam setiap malam, tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan kaya protein tanpa lemak serta sayuran hijau