Persimpangan dan Titik Temu Konsepsi Cinta Plato dan Kaum Sofis

Perdebatan Plato dan Kaum Sofis (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/istimewa

Perbedaan Konsepsi Cinta Plato dan Kaum Sofis

Manipulasi Media Sosial dan Kaum Sophis Modern: Tantangan Demokrasi Populis di Indonesia

1.    Pendekatan Spiritual vs. Praktis:

o    Plato menekankan aspek spiritual dan intelektual cinta, melihatnya sebagai jalan menuju keindahan dan kebaikan yang lebih tinggi. Kaum Sofis, sebaliknya, cenderung memiliki pendekatan yang lebih praktis dan kontekstual, melihat cinta dalam kerangka interaksi sosial dan budaya.

Dua Murid Socrates dengan Pandangan Berbeda Tentang Sang Guru

2.    Absolutisme vs. Relativisme:

o    Plato percaya pada kebenaran dan keindahan yang absolut yang dapat dicapai melalui cinta. Kaum Sofis, dengan pandangan relativis mereka, melihat cinta sebagai sesuatu yang subjektif dan dipengaruhi oleh konteks individu dan budaya. Mereka cenderung menolak gagasan absolut dalam pengalaman manusia.

Dari Socrates ke Plato: Mengapa Ajaran Sang Guru Menjadi Fondasi Filsafat Barat?

3.    Metode Pengajaran:

o    Plato menggunakan dialog dan dialektika untuk mengajarkan konsep cinta, sering kali melalui percakapan yang mendalam dan filosofis. Kaum Sofis, sebagai guru retorika, lebih berfokus pada seni persuasi dan komunikasi dalam mengajarkan tentang cinta, menekankan bagaimana cinta dapat diekspresikan dan dipahami dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya
img_title