Mengapa Demokrasi Gagal? Refleksi Filosofis John Rawls dan Teori Keadilan yang Terabaikan

A Theory of Justice (1971), John Rawls
Sumber :
  • Cuplikan layar

Demokrasi seringkali dikendalikan oleh segelintir elit politik dan ekonomi yang mendikte kebijakan demi keuntungan mereka sendiri. Dalam pandangan Rawls, ini bertentangan dengan prinsip kebebasan dasar dan kesetaraan. Ketika suara mayoritas diabaikan, demokrasi kehilangan nilai fundamentalnya sebagai sistem yang inklusif.

Mengapa Ketimpangan Ekonomi Menghancurkan Demokrasi? Perspektif John Rawls

4. Polarisasi Sosial dan Kurangnya Dialog Rasional

Polarisasi sosial yang tajam menjadi ciri banyak demokrasi saat ini. Ketika kelompok-kelompok masyarakat lebih fokus pada konflik daripada kerja sama, dialog rasional terhenti. Dalam kondisi ini, masyarakat tidak dapat mencapai konsensus yang stabil, seperti yang dijelaskan Rawls melalui konsep overlapping consensus—di mana individu dengan pandangan berbeda menyepakati prinsip-prinsip dasar keadilan.

Membedah "Justice as Fairness": Bisakah Dunia Lebih Adil?

5. Pendidikan yang Tidak Merata

Rawls menekankan pentingnya pendidikan yang setara sebagai fondasi demokrasi yang sehat. Sayangnya, di banyak negara, akses terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi masalah besar. Hal ini menciptakan kesenjangan intelektual yang menghambat kemampuan warga negara untuk memahami dan memperjuangkan nilai-nilai demokrasi.

Pagelaran Ketoprak Wayang "Awal Mula Punakawan", Kolaborasi Maestro Tradisi dan Generasi Muda

Refleksi Filosofis: Apa yang Bisa Dipelajari?

Melalui lensa teori Rawls, kita dapat melihat bahwa kegagalan demokrasi bukan sekadar hasil dari kebijakan buruk, tetapi cerminan dari pengabaian prinsip-prinsip keadilan yang fundamental. Berikut beberapa pelajaran penting dari refleksi ini:

Halaman Selanjutnya
img_title