GUNUNG IJEN: Tragis, Asyik Berswafoto, WNA China Tewas Terjatuh di Jurang, karena Terserimpet Rok
- Tim tvOne/Happy Oktavia
Banyuwangi, WISATA – Nasib tragis menimpa seorang perempuan warga negara asing berkebangsaan China.
HL (31) meninggal dunia, saat sedang berwisata di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Banyuwangi, Sabtu (20/4/2024).
HL meninggal dunia, setelah terjatuh dari atas bibir jurang.
Menurut keterangan para saksi, korban jatuh ke jurang sedalam puluhan meter.
Sebelum kejadian, korban bersama suami dan rombongan, berangkat dari Paltuding ke Kawah Ijen, sekitar pukul 02.10 WIB.
Mereka dipandu oleh Guswanto, seorang pemandu wisata.
Setibanya di Paltuding, mereka kemudian naik ke Gunung Ijen dan turun ke kawah untuk menyaksikan blue fire.
Setelahnya, korban dan rombongannya naik kembali ke bibir kawah untuk untuk menyaksikan matahari terbit.
Korban dan suaminya, kemudian berfoto di salah satu spot foto dengan latar belakang matahari terbit.
Mereka berfoto bergantian.
Awalnya, sang suami berfoto seorang diri.
Setelah itu, sang istri gantian berpose.
"(Saat korban berpose) yang foto saya dan suaminya," kata Guswanto.
Awalnya, korban berfoto dengan jarak sekitar 2 hingga 3 meter dari bibir kawah.
Kemudian, ia mundur untuk mendekat ke objek kayu di belakangnya.
Namun saat berjalan mundur, diduga kaki korban tersangkut rok panjang yang ia pakai.
Saat mendaki TWA Kawah Ijen, korban mengenakan celana panjang dengan belahan setinggi pinggang.
Akibatnya, korban terguling ke belakang dan jatuh ke jurang.
Jurang di belakang tempatnya berfoto, memiliki kedalaman sekitar 100 meter.
"Saya langsung turun lari ke Paltuding untuk meminta pertolongan," kata dia.
Petugas TWA Kawah Ijen menerjunkan tim untuk mengevakuasi korban.
Lokasi korban terjatuh berada di tempat yang sulit dijangkau.
Petugas membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mengevakuasi korban ke atas bibir kawah.
Dikutip dari tvonenews.com, Kasi V Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Dwi Sugiharto menjelaskan, korban jatuh di kedalaman jurang sekitar 75 meter.
Ia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 11 siang," katanya.
Proses evakuasi dilakukan menggunakan tandu.
Tandu tersebut diangkat dengan cara ditarik oleh beberapa orang petugas.
Menurut Dwi, kejadian tersebut murni kecelakaan.
Petugas, telah mengingatkan seluruh wisatawan agar berhati-hati saat mendaki Gunung Ijen.
Kapolsek Licin, AKP Junaedi menambahkan, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Blambangan untuk penanganan lebih lanjut.
Sang suami dan pemandu wisata turut mendampingi saat jenazah diantar ke rumah sakit.
"Kondisi korban mengalami luka-luka bekas benturan dan tulang kakinya patah," kata Junaedi.
Petugas rumah sakit dan kepolisian sempat kesulitan berkomunikasi dengan suami korban, karena sang suami hanya fasih berbahasa Mandarin.
Selama di Indonesia dan saat liburan ke Kawah Ijen, korbanlah yang lebih banyak berkomunikasi dengan warga lokal karena cakap berbahasa Inggris.
"Rencananya, jenazah korban akan langsung dibawa pulang ke negaranya," imbuh AKP Junaedi.