TURKI: 5 Tradisi Iduladha di Turki, Tak Ada Takbiran dan Potong Hewan Kurban Sendiri

Suasana Sholat Id di Masjid Hagia Sophia Turki
Sumber :
  • Anadolu Ajans

Turki, Wisata –  Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1444 H / 2023 M di Turki, dirayakan pada hari Rabu, 28 Juni 2023. 

Lebaran Idul Adha ini juga sekaligus menjadi momen liburan panjang yang ditunggu-tunggu warga Turki. 

Meski sama-sama menjadi negara dengan mayoritas muslim, Turki memiliki tradisi yang agak berbeda dengan Indonesia dalam menyambut lebaran Idul Adha. 

Berikut 5 kegiatan warga Turki dalam merayakan Hari Raya Idul Adha atau yang juga disebut dengan Kurban Bayramı:

1. Tidak Ada Malam Takbiran

Suasana malam takbiran tidak terasa di Turki. Takbir hanya sesekali dikumandangkan dari masjid setelah waktu subuh, atau menjelang salat Id. Masjid-masjid di Turki tidak mengumandangkan takbir semalam suntuk. Takbir keliling seperti di Indonesia, juga tidak ada di Turki.

2. Salat Id Hanya Dilaksanakan oleh Laki-Laki

Anda tidak akan menemukan jamaah perempuan dalam pelaksanaan salat Iduladha maupun Idulfitri di Turki. Kalaupun ada, biasanya adalah orang asing dan di masjid besar saja. Di Negara yang dipimpin Erdoğan ini, hanya laki-laki muslim saja yang melaksanakan salat Id. Pelaksanaannya pun, hanya di masjid dan sekitarnya. Tidak ada yang dilaksanakan di lapangan terbuka. Sementara itu, para perempuan tinggal di rumah menyiapkan hidangan untuk sanak saudara yang akan datang.

3. Tradisi Membersihkan Rumah

Orang Turki sangat menjaga kebersihan dan kerapian rumah mereka. Terlebih menyambut hari raya, kegiatan mereka dalam membersihkan seluruh rumah adalah hal yang wajib. Tidak hanya menyapu, mengepel seperti di hari-hari biasa, tapi juga mencuci karpet, tirai, sofa, dan lain-lain, yang sekiranya perlu dibersihkan hingga kinclong. 

 

Warga Turki menyembelih hewan kurban di halaman rumah

Photo :
  • Latifa Nurina

 

4. Menyembelih hewan kurban secara mandiri

Keluarga muslim di Turki sebagian besar pasti melakukan kurban setiap tahun. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pun, tidak dilakukan per-RT, per-RW atau per-Kelurahan seperti di Indonesia. Tidak ada panitia kurban, apalagi kupon jatah daging kurban. Di Turki, penyembelihan hewan kurban dilakukan secara mandiri di rumah potong hewan (kesimhane) atau disembelih sendiri bersama keluarga besar. Jika memiliki desa atau kampung halaman, menyembelih hewan kurban biasa dilakukan di halaman rumah.

Selain penyembelihan, distribusi daging kurban juga dilakukan mandiri. Namun, sebagian besar daging kurban dikonsumsi sendiri, sebagian lagi dibagikan kepada orang lain yang membutuhkan. Daging yang dikonsumsi sendiri, biasanya disimpan di lemari pendingin untuk jangka waktu yang lama.

Situasi jalanan menuju pantai Kota Izmir, Turki

Photo :
  • Anadolu Ajans

5. Silaturahmi keluarga besar dan kesempatan berlibur

Libur lebaran Iduladha di Turki, adalah libur panjang bagi anak sekolah dan para pekerja. Lama libur biasanya satu hingga dua minggu. Istimewanya, hari raya Idul Adha tahun ini, bersamaan dengan liburan musim panas (summer) yang panjang.

Warga Turki memanfaatkan momentum ini untuk pergi berlibur bersama keluarga. Misalnya, dalam tiga hari pertama lebaran digunakan untuk silaturahmi dengan keluarga besar, mengunjungi satu keluarga dan keluarga yang lainnya. Sementara pada hari berikutnya, digunakan untuk berlibur, meski sekadar piknik barbeque menikmati daging kurban atau pergi ke pantai.

Selama libur lebaran pula transportasi umum dalam kota seperti bus, metro, dan tram digratiskan untuk masyarakat

Turki, Wisata –  Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1444 H / 2023 M di Turki, dirayakan pada hari Rabu, 28 Juni 2023. 

Lebaran Idul Adha ini juga sekaligus menjadi momen liburan panjang yang ditunggu-tunggu warga Turki. 

Meski sama-sama menjadi negara dengan mayoritas muslim, Turki memiliki tradisi yang agak berbeda dengan Indonesia dalam menyambut lebaran Idul Adha. 

Berikut 5 kegiatan warga Turki dalam merayakan Hari Raya Idul Adha atau yang juga disebut dengan Kurban Bayramı:

1. Tidak Ada Malam Takbiran

Suasana malam takbiran tidak terasa di Turki. Takbir hanya sesekali dikumandangkan dari masjid setelah waktu subuh, atau menjelang salat Id. Masjid-masjid di Turki tidak mengumandangkan takbir semalam suntuk. Takbir keliling seperti di Indonesia, juga tidak ada di Turki.

2. Salat Id Hanya Dilaksanakan oleh Laki-Laki

Anda tidak akan menemukan jamaah perempuan dalam pelaksanaan salat Iduladha maupun Idulfitri di Turki. Kalaupun ada, biasanya adalah orang asing dan di masjid besar saja. Di Negara yang dipimpin Erdoğan ini, hanya laki-laki muslim saja yang melaksanakan salat Id. Pelaksanaannya pun, hanya di masjid dan sekitarnya. Tidak ada yang dilaksanakan di lapangan terbuka. Sementara itu, para perempuan tinggal di rumah menyiapkan hidangan untuk sanak saudara yang akan datang.

3. Tradisi Membersihkan Rumah

Orang Turki sangat menjaga kebersihan dan kerapian rumah mereka. Terlebih menyambut hari raya, kegiatan mereka dalam membersihkan seluruh rumah adalah hal yang wajib. Tidak hanya menyapu, mengepel seperti di hari-hari biasa, tapi juga mencuci karpet, tirai, sofa, dan lain-lain, yang sekiranya perlu dibersihkan hingga kinclong. 

 

Warga Turki menyembelih hewan kurban di halaman rumah

Photo :
  • Latifa Nurina

 

4. Menyembelih hewan kurban secara mandiri

Keluarga muslim di Turki sebagian besar pasti melakukan kurban setiap tahun. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pun, tidak dilakukan per-RT, per-RW atau per-Kelurahan seperti di Indonesia. Tidak ada panitia kurban, apalagi kupon jatah daging kurban. Di Turki, penyembelihan hewan kurban dilakukan secara mandiri di rumah potong hewan (kesimhane) atau disembelih sendiri bersama keluarga besar. Jika memiliki desa atau kampung halaman, menyembelih hewan kurban biasa dilakukan di halaman rumah.

Selain penyembelihan, distribusi daging kurban juga dilakukan mandiri. Namun, sebagian besar daging kurban dikonsumsi sendiri, sebagian lagi dibagikan kepada orang lain yang membutuhkan. Daging yang dikonsumsi sendiri, biasanya disimpan di lemari pendingin untuk jangka waktu yang lama.

Situasi jalanan menuju pantai Kota Izmir, Turki

Photo :
  • Anadolu Ajans

5. Silaturahmi keluarga besar dan kesempatan berlibur

Libur lebaran Iduladha di Turki, adalah libur panjang bagi anak sekolah dan para pekerja. Lama libur biasanya satu hingga dua minggu. Istimewanya, hari raya Idul Adha tahun ini, bersamaan dengan liburan musim panas (summer) yang panjang.

Warga Turki memanfaatkan momentum ini untuk pergi berlibur bersama keluarga. Misalnya, dalam tiga hari pertama lebaran digunakan untuk silaturahmi dengan keluarga besar, mengunjungi satu keluarga dan keluarga yang lainnya. Sementara pada hari berikutnya, digunakan untuk berlibur, meski sekadar piknik barbeque menikmati daging kurban atau pergi ke pantai.

Selama libur lebaran pula transportasi umum dalam kota seperti bus, metro, dan tram digratiskan untuk masyarakat