Yuk Kenalan dengan Wisata Politik, Tahun Politik dan Partai-Partai Politik di Indonesia.

Ilustrasi kelahiran Partai Politik di Indonesia
Sumber :
  • IG/halo_perindo

Wisata – Wisata politik adalah jenis perjalanan wisata yang bertujuan untuk menyaksikan peristiwa politik di suatu negara. Melibatkan perjalanan yang diatur secara politis, dan perjalanan ke tujuan politik.

Apakah di tahun 2024 nanti kita akan menikmati wisata politik? Seperti kita ketahui, Di tahun 2024 akan menjadi tahun politik besar-besaran di Indonesia, karena pada tahun tersebut pemilu dan pilkada akan digelar secara serentak. Dimana telah terdaftar 24 partai politik untuk pemilu nanti, dengan rincian 18 partai nasional dan 6 partai lokal Aceh.

DKPP

Photo :
  • IG/dkpp_ri

Partai -partai tersebut adalah : Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, Partai Berkarya, Partai Perindo, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, Partai Idaman, Partai Ummat.

Dan 6 partai Aceh adalah : Partai Aceh, Partai Nanggroe Aceh, Partai Masyumi Aceh, Partai Bulan Bintang Aceh, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Aceh, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Aceh.

Dilansir dari jstor.org, Wisata politik dapat memberikan dampak positif seperti meningkatkan kesadaran politik dan memperluas pengetahuan wisatawan tentang sejarah dan budaya negara. Namun, wisata politik juga dapat memberikan dampak negatif seperti memperkuat ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di negara tersebut.

Wisata politik dapat mencakup perjalanan yang dilakukan atas nama solidaritas, perjalanan yang diatur oleh organisasi politik atau kelompok kepentingan.

Karena itu kampanye partai politik bukan termasuk wisata politik. Kampanye partai politik adalah kegiatan peserta pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh peserta pemilu untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program, dan/atau citra diri peserta pemilu. 

Cara melakukan wisata politik adalah dengan mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan politik yang penting.

Beberapa contoh tempat wisata politik di luar negeri adalah Cuba, Rusia, dan Lebanon. Namun, aspek pariwisata politik belum begitu luas dibahas ataupun diteliti oleh para ahli pariwisata dunia maupun nasional. Meskipun sebenarnya di Indonesia telah ada pendapat tentang topik ini yang dikemukakan pakar pariwisata namun penelitian ataupun pembahasan lanjutan terkait salah satu unsur pariwisata unik ini belum dikembangkan dengan luas

Wisata – Wisata politik adalah jenis perjalanan wisata yang bertujuan untuk menyaksikan peristiwa politik di suatu negara. Melibatkan perjalanan yang diatur secara politis, dan perjalanan ke tujuan politik.

Apakah di tahun 2024 nanti kita akan menikmati wisata politik? Seperti kita ketahui, Di tahun 2024 akan menjadi tahun politik besar-besaran di Indonesia, karena pada tahun tersebut pemilu dan pilkada akan digelar secara serentak. Dimana telah terdaftar 24 partai politik untuk pemilu nanti, dengan rincian 18 partai nasional dan 6 partai lokal Aceh.

DKPP

Photo :
  • IG/dkpp_ri

Partai -partai tersebut adalah : Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, Partai Berkarya, Partai Perindo, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, Partai Idaman, Partai Ummat.

Dan 6 partai Aceh adalah : Partai Aceh, Partai Nanggroe Aceh, Partai Masyumi Aceh, Partai Bulan Bintang Aceh, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Aceh, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Aceh.

Dilansir dari jstor.org, Wisata politik dapat memberikan dampak positif seperti meningkatkan kesadaran politik dan memperluas pengetahuan wisatawan tentang sejarah dan budaya negara. Namun, wisata politik juga dapat memberikan dampak negatif seperti memperkuat ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di negara tersebut.

Wisata politik dapat mencakup perjalanan yang dilakukan atas nama solidaritas, perjalanan yang diatur oleh organisasi politik atau kelompok kepentingan.

Karena itu kampanye partai politik bukan termasuk wisata politik. Kampanye partai politik adalah kegiatan peserta pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh peserta pemilu untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program, dan/atau citra diri peserta pemilu. 

Cara melakukan wisata politik adalah dengan mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan politik yang penting.

Beberapa contoh tempat wisata politik di luar negeri adalah Cuba, Rusia, dan Lebanon. Namun, aspek pariwisata politik belum begitu luas dibahas ataupun diteliti oleh para ahli pariwisata dunia maupun nasional. Meskipun sebenarnya di Indonesia telah ada pendapat tentang topik ini yang dikemukakan pakar pariwisata namun penelitian ataupun pembahasan lanjutan terkait salah satu unsur pariwisata unik ini belum dikembangkan dengan luas