KAGAMA BEKSAN Jabodetabek Siapkan Tarian Terbaik untuk Nitilaku, Dies Natalis UGM ke-74

Kagama Beksan Jabodetabek Berlatih Tari Jejer Jaran Dawuk

Photo :

• Shinta Rhizanti Binol

Shinta menambahkan tari Jejer Jaran Dawuk merupakan tarian khas Banyuwangi karya Sumitro Hadi (alm.).

"Tarian ini, dahulu ditampilkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tibanya musim panen tiba," imbuh Shinta.

Namun dalam perkembangannya, tari Jejer Jaran Dawuk dipertunjukkan sebagai tarian pembuka atau tari untuk penyambutan tamu.

Sedangkan untuk tari Reog Kendang akan disajikan dalam acara Kirab Budaya Nitilaku, pada hari Minggu (17/12/2023) pagi di Gedung Pusat UGM.

"Tari Reog Kendang yang berasal dari Tulungagung, Jawa Timur ini menceritakan tentang kisah prajurit Kedirilaya yang sedang mengiringi Ratu Kilisuci ke Gunung Kelud. Berbagai kesulitan ditemui, mulai dari menuruni lembah curam dan terjal dengan membawa beban kendang yang berat sehingga harus berjalan sampai terbungkuk-bungkuk," tutur alumni Fakultas Kedokteran Hewan UGM ini.

Kagama Beksan Jabodetabek menyiapkan dua tarian tersebut sejak pertengahan bulan November lalu.

Tari Jejer Jaran Dawuk akan dibawakan oleh 7 orang penari, sedangkan tari Reog Kendang 10 penari Reog Kendang.

Rombongan Kagama Beksan Jabodetabek akan berangkat menuju Yogyakarta pada hari Jumat (15/12/2023) malam.

Di usianya yang baru menginjak 4 tahun, Kagama Beksan Jabodetabek tergolong masih sangat muda sebagai sebuah komunitas tari.

Meski demikian, berbagai panggung pentas, baik skala besar maupun kecil sudah dijelajahi di berbagai kesempatan maupun lokasi, juga berkolaborasi dengan banyak pihak maupun pentas sendiri, tampil secara langsung maupun secara online melalui kanal Youtube Kagama Beksan.

Pencapaian terbesar Kagama Beksan Jabodetabek adalah terselenggaranya pagelaran perdana “Cakrawala – Parade Tari Nusantara” yang dipadu seni teater, musik, dan nyanyi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada 12 Agustus 2023.