Mengenal 6 Desa Megalitikum di Indonesia, Saksi Bisu Peradaban Kuno yang Mengagumkan!

Hutasiallagan
Sumber :
  • IG/hutasiallagan

WISATA – Desa peninggalan megalitikum adalah desa yang memiliki situs-situs bersejarah dari zaman batu besar, di mana masyarakatnya menggunakan batu-batu besar sebagai alat atau simbol kepercayaan mereka. Desa-desa ini biasanya memiliki keunikan dan daya tarik budaya yang khas.

Dilansir dari berbagai sumber, ternyata ada beberapa desa wisata peninggalan megalitikum di Indonesia. Berikut ini 6 Desa cagar budaya peninggalan megalitikum yang direkomendasikan oleh wisata.viva.co.id untuk dikunjungi :

1. Desa Kamal di Jember, Jawa Timur. Di desa ini, ada berbagai jenis batu peninggalan megalitikum, seperti batu kenong, tugu batu, dan menhir. Mengunjungi desa ini tidak dipungut biaya masuk, tetapi para pengunjung bisa memberikan sumbangan untuk perawatan situs-situsnya.

 

Situs Duplang

Photo :
  • IG/situsduplang_official

 

2. Kampung Adat Bena Bajawa di Flores, Nusa Tenggara Timur. Di kampung ini, pengunjung bisa melihat rumah-rumah adat yang dibangun mengikuti kontur tanah dan berundak. Kampung ini juga memiliki batu-batu besar berbentuk lonjong yang disebut Watu Lewa. Harga tiket masuk kampung ini adalah Rp 25.000.

3. Desa Bawomataluo di Nias Selatan, Sumatera Barat. Di desa ini, pengunjung bisa melihat rumah-rumah adat Nias yang memiliki arsitektur unik dan megah. Desa ini juga memiliki situs megalitikum berupa batu-batu besar yang disusun menjadi bangunan-bangunan seperti altar, kursi raja, dan makam. Harga tiket masuk desa ini adalah Rp 10.000.

 

Batu besar di bawomataluo

Photo :
  • IG/makobar_news

 

4. Desa Patemon, Situbondo, Jawa Timur. Sekitar 170 km dari Surabaya. Desa ini memiliki situs megalitikum berupa batu-batu besar yang disusun menjadi bangunan-bangunan seperti altar, makam, dan menhir. Untuk masuk ke Desa Patemon, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang.

 

Ilustrasi sarkofagus

Photo :
  • IG/megalitikmuseum

 

5. Huta Siallagan berada di desa Siallagan Pinda Raya, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, provinsi Sumatera Utara. Huta Siallagan terkenal dengan Batu Persidangan, peninggalan budaya persidangan Batak Toba. Selain Batu Persidangan, Huta Siallagan juga memiliki delapan Rumah Bolon yang berumur ratusan tahun dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk masuk ke Huta Siallagan, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang.

6. Kampung Praiyawang adalah sebuah kampung adat Sumba Timur yang terletak di Desa Rindi, Kecamatan Rindi. Di tengah perkampungan Kampung Praiyawang, pengunjung bisa mendapati bangunan batu besar yang membentuk area pemakaman. Umumnya kuburan tua ini dikhususkan untuk para raja pada zaman dahulu. Keberadaan bangunan megalitik ini tak bisa dilepaskan dari kepercayaan Marapu yang masih dianut masyarakat setempat. Harga tiket masuk desa ini adalah Rp 10.000.

 

Ilustrasi desa megalitikum di Sumba

Photo :
  • IG/kreen_destination

 

Itulah 6 desa megalitikum yang merupakan cagar budaya yang sarat sejarah dan menarik untuk dikunjungi

WISATA – Desa peninggalan megalitikum adalah desa yang memiliki situs-situs bersejarah dari zaman batu besar, di mana masyarakatnya menggunakan batu-batu besar sebagai alat atau simbol kepercayaan mereka. Desa-desa ini biasanya memiliki keunikan dan daya tarik budaya yang khas.

Dilansir dari berbagai sumber, ternyata ada beberapa desa wisata peninggalan megalitikum di Indonesia. Berikut ini 6 Desa cagar budaya peninggalan megalitikum yang direkomendasikan oleh wisata.viva.co.id untuk dikunjungi :

1. Desa Kamal di Jember, Jawa Timur. Di desa ini, ada berbagai jenis batu peninggalan megalitikum, seperti batu kenong, tugu batu, dan menhir. Mengunjungi desa ini tidak dipungut biaya masuk, tetapi para pengunjung bisa memberikan sumbangan untuk perawatan situs-situsnya.

 

Situs Duplang

Photo :
  • IG/situsduplang_official

 

2. Kampung Adat Bena Bajawa di Flores, Nusa Tenggara Timur. Di kampung ini, pengunjung bisa melihat rumah-rumah adat yang dibangun mengikuti kontur tanah dan berundak. Kampung ini juga memiliki batu-batu besar berbentuk lonjong yang disebut Watu Lewa. Harga tiket masuk kampung ini adalah Rp 25.000.

3. Desa Bawomataluo di Nias Selatan, Sumatera Barat. Di desa ini, pengunjung bisa melihat rumah-rumah adat Nias yang memiliki arsitektur unik dan megah. Desa ini juga memiliki situs megalitikum berupa batu-batu besar yang disusun menjadi bangunan-bangunan seperti altar, kursi raja, dan makam. Harga tiket masuk desa ini adalah Rp 10.000.

 

Batu besar di bawomataluo

Photo :
  • IG/makobar_news

 

4. Desa Patemon, Situbondo, Jawa Timur. Sekitar 170 km dari Surabaya. Desa ini memiliki situs megalitikum berupa batu-batu besar yang disusun menjadi bangunan-bangunan seperti altar, makam, dan menhir. Untuk masuk ke Desa Patemon, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang.

 

Ilustrasi sarkofagus

Photo :
  • IG/megalitikmuseum

 

5. Huta Siallagan berada di desa Siallagan Pinda Raya, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, provinsi Sumatera Utara. Huta Siallagan terkenal dengan Batu Persidangan, peninggalan budaya persidangan Batak Toba. Selain Batu Persidangan, Huta Siallagan juga memiliki delapan Rumah Bolon yang berumur ratusan tahun dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk masuk ke Huta Siallagan, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang.

6. Kampung Praiyawang adalah sebuah kampung adat Sumba Timur yang terletak di Desa Rindi, Kecamatan Rindi. Di tengah perkampungan Kampung Praiyawang, pengunjung bisa mendapati bangunan batu besar yang membentuk area pemakaman. Umumnya kuburan tua ini dikhususkan untuk para raja pada zaman dahulu. Keberadaan bangunan megalitik ini tak bisa dilepaskan dari kepercayaan Marapu yang masih dianut masyarakat setempat. Harga tiket masuk desa ini adalah Rp 10.000.

 

Ilustrasi desa megalitikum di Sumba

Photo :
  • IG/kreen_destination

 

Itulah 6 desa megalitikum yang merupakan cagar budaya yang sarat sejarah dan menarik untuk dikunjungi