Selami Aura Magis Candi Losari: Permata Tersembunyi di Kebun Salak Magelang

Reruntuhan Candi Losari
Reruntuhan Candi Losari
Sumber :
  • IG/marijelajahyuk

Magelang, WISATA – Terletak di tengah kebun salak milik Muhammad Badri, seorang guru SMP di Magelang, Candi Losari ditemukan secara tak terduga pada 12 Mei 2004, saat Badri menggali saluran irigasi.  Reruntuhan batu andesit itu ternyata menyembunyikan kompleks candi Hindu lengkap: satu candi induk dan tiga perwara, yang kini menjadi saksi bisu kejadian besar zaman dahulu.

Candi ini diyakini berasal dari era Dinasti Sanjaya abad VII–IX, dibangun sebagai tempat pemujaan Hindu di poros Kedu-Prambanan. Namun nasibnya tertutup abadi setelah letusan Gunung Merapi sekitar tahun 1006 M, yang menguburnya bersama gempa.

Saat dievakuasi arkeolog tahun 2007, ada mata air alami dari lapisan tanah keluar, menjadikan candi terendam 4–5 meter hingga pada 2017 dipasang pipa untuk mengalirkan kelebihan air. Kini, reruntuhan batu pun mengintip permukaan—suatu pemandangan unik yang memikat.

Meskipun ukurannya relatif kecil (candi induk sekitar 3 × 3 m–4,5 × 4,5 m), ragam hias dan keindahan arsitekturnya luar biasa . Tahapan rekonstruksi membuahkan:

  • Candi perwara I telah sempurna dibangun kembali.
  • Kalka kepala Kala pada pintu perwara I & II utuh memikat pandangan.
  • Relief Mahakala dan motif bunga ditemukan pada kaki candi, plus antefiks dan ratna pada atap.
  • Benda ritual seperti yoni dan lingga muncul di situs; arca Nandi belum terlihat.

Rangkaian ini mengukuhkan Losari sebagai “mutiara budaya bangsa” dan bukti eksistensi peradaban Hindu di Magelang.

Digali Balai Pelestarian Cagar Budaya & Arkeologi Yogyakarta, situs ini sekarang dipelihara dengan atap pelindung dan saluran pembuangan air. Selama musim hujan, candi rentan lumut, sehingga dibutuhkan pengawasan intensif.