Terracotta Army Xi’an: Bukti Kekuatan dan Keabadian Sang Kaisar

- China-Mike Travel
Jakarta, WISATA - Di antara banyak peninggalan sejarah dunia, Terracotta Army atau Pasukan Terakota di Xi’an, Tiongkok, menempati tempat yang sangat istimewa. Ribuan patung prajurit tanah liat berukuran nyata berdiri kokoh dalam formasi militer, seolah-olah siap melindungi pemimpinnya dari bahaya yang mungkin datang, bahkan di kehidupan setelah kematian.
Lebih dari sekadar karya seni, pasukan ini adalah simbol kekuasaan, kemegahan, dan keyakinan akan keabadian dari seorang kaisar legendaris: Qin Shi Huang, kaisar pertama yang menyatukan Tiongkok.
Pasukan Terakota bukan hanya salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ke-20, tetapi juga representasi nyata dari ambisi dan kekuasaan yang tidak mengenal batas waktu. Artikel ini akan mengulas bagaimana pasukan ini menjadi bukti kekuatan dan keabadian sang kaisar, dari proses penciptaannya hingga makna simbolisnya yang mendalam.
Kaisar Pertama dan Impian Abadinya
Qin Shi Huang adalah tokoh monumental dalam sejarah Tiongkok. Ia naik takhta pada usia 13 tahun dan kemudian berhasil menyatukan negara-negara berperang yang terpecah belah di Tiongkok pada tahun 221 SM. Dengan keberhasilannya itu, ia mendeklarasikan dirinya sebagai “Huangdi”, gelar tertinggi kekaisaran.
Namun, di balik keberaniannya sebagai pemimpin militer dan politik, Qin Shi Huang juga dikenal memiliki obsesi besar terhadap keabadian. Ia tidak hanya ingin dikenang, tetapi juga ingin tetap berkuasa di alam baka. Maka, dibangunlah kompleks makam megah seluas lebih dari 56 kilometer persegi, dijaga oleh ribuan prajurit tanah liat, lengkap dengan perwira, pemanah, kuda, kereta, dan senjata.
Pasukan Abadi dari Tanah Liat