HUT JAKARTA: 7 Asal Usul Nama Kelurahan di Jakarta "JAKARTE PUNYE CERITE"

Gedung Gelora Senayan Bung Karno (GBK)
Sumber :
  • pexels

Di daerah Angke ini, terdapat masjid tua yang berusia hampir 300 tahun. Masjid Angke atau kini dikenal dengan nama Masjid Al Anwar, dibangun tahun 1761. Bangunan masjid ini sangat unik dan merupakan perpaduan gaya arsitektur Jawa dan Bali.

3. Glodok

Nama kelurahan di Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat ini dikenal sebagai kawasan Pecinan. Ada yang menyebut nama Glodok berasal dari bahasa Sunda Golodog yang artinya pintu masuk rumah, karena saat itu Sunda Kelapa (Jakarta) dijadikan pintu masuk ke kerajaan Sunda. Sementara orang yang bukan Sunda, merubah huruf terakhir G menjadi huruf K maka jadilah istilah Glodok. Nah, versi lainnya menurut beberapa arkeolog, nama Glodok berasal dari bunyi air pancuran. Disebutkan bahwa sekitar tahun 1670-an ada sebuah waduk penampungan air dari Ciliwung yang mengucur lewat pancuran kayu dari ketinggian 10 kaki. Air pancuran itu sering menimbulkan bunyi "geluduk-geluduk" sehingga warga setempat menyebut kawasan itu dengan nama Glodok.

4. Gambir

Gambir merupakan sebuah kecamatan di wilayah Jakarta Pusat. Ada 2 versi tentang asal usul nama Gambir. Versi yang pertama menyebutkan bahwa nama Gambir diambil dari nama tumbuhan untuk bersirih. Konon, dahulu banyak tumbuh pohon gambir di sekitar tempat tersebut. Versi kedua menyebutkan bahwa nama Gambir diambil dari nama seorang letnan Zeni Belanda berdarah Prancis yakni Gambier. Versi kedua ini diyakini oleh sejarawan Ridwan Saidi dalam bukunya "Profil Orang Betawi Asal Muasal, Kebudayaan dan Adat Istiadat (1997)

5. Gondangdia

Terletak tidak jauh dari kawasan Gambir, Gondangdia memiliki asal usul dua versi. Ada yang menyebut berasal dari nama pohon Gondang yang banyak tumbuh di wilayah tersebut, sementara versi lainnya menyebut nama itu diambil dari nama binatang sejenis keong yang memiliki ukuran tubuh cukup besar, keong Gondang.