Jalan-Jalan ke Kampung Adat, Pulang Bawa Cerita Keren

Kampung Adat Baduy di Banten
Kampung Adat Baduy di Banten
Sumber :
  • risetguru.com

Berkunjung ke kampung adat itu seperti membuka mata bahwa hidup bisa sesederhana itu—dan tetap bahagia. Kamu akan belajar bagaimana masyarakat adat hidup seimbang dengan alam, menghormati leluhur, dan menjaga nilai-nilai kebersamaan yang kadang mulai hilang di kota besar.

Di Kampung Adat Sade di Lombok, misalnya, kamu bisa belajar menenun langsung dari ibu-ibu Sasak. Sambil duduk di beranda rumah tradisional, kamu bisa menyaksikan tangan-tangan cekatan mereka menenun kain songket. Cerita-cerita yang mereka bagikan sambil bekerja jauh lebih berharga daripada buku pelajaran mana pun.

Biaya Terjangkau, Pengalaman Tak Ternilai

Siapa sangka liburan ke kampung adat bisa jauh lebih murah dari dugaan? Banyak kampung adat yang membuka pintu untuk wisatawan tanpa tarif masuk mahal. Beberapa hanya meminta sumbangan sukarela atau pembayaran kecil untuk pemandu lokal.

Untuk penginapan, kamu bisa menginap di rumah warga alias homestay tradisional. Bayarnya murah, tapi suasana dan kehangatannya tak tergantikan. Makanannya juga khas, dimasak dengan bumbu lokal dan disajikan dengan cerita-cerita menarik seputar budaya setempat.

Misalnya, di Kampung Adat Prailiu di Sumba Timur, kamu bisa ikut menumbuk padi, memasak jagung titi, atau membantu membuat kain tenun ikat yang rumit tapi penuh filosofi. Semua pengalaman itu bisa kamu rasakan hanya dengan biaya sekitar Rp150.000 – Rp200.000 per hari, termasuk makan dan menginap!

Dekatkan Diri dengan Warisan Bangsa