Menikmati Eksotisnya Hutan Trembesi "De Djawatan" di Banyuwangi

Menikmati eksotisnya pepohonan Trembesi di De Djawatan, Banyuwangi.
Sumber :
  • AM.Budi.doc

Wisata – Hutan mini yang berlokasi di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Hutan seluas empat hectare ini. Merupakan peninggalan zaman Belanda yang kini dikelola oleh Perum Perhutani wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyuwangi Selatan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, menyajikan pemandangan pepohonan yang terkesan magis dan eksotis.

Keindahan dahan-dahan pohon trembesi yang  meliuk dan melebar membentuk kanopi atau payung  menjadi daya tarik paling kuat.

Tumbuhan bernama ilmiah Samanea saman tersebut tumbuh subur di De Djawatan dengan ketinggian 25-30 meter dari permukaan tanah.

Trembesi dikenal sebagai pohon hujan karena kemampuannya menyerap air sangat besar sehingga menyebabkan dahannya begitu lembab dan menjadi rumah paling nyaman bagi tumbuhan epifit, seperti jenis paku-pakuan. Rumput-rumputan pun ikut tumbuh subur di sekitar trembesi.

Pohon asli Amerika Selatan ini, dapat cepat tumbuh membesar dengan karakteristik khas, yaitu belasan dahan pohonnya meliuk-liuk melebar membentuk kanopi atau payung. Kesuburan tanah latosol berunsur hara yang memadai di kawasan De Djawatan ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pohon-pohon trembesi hingga tinggi menjulang dan membuat kawasan sekitarnya menjadi teduh.

Siluet Indah

Daun-daun trembesi memang tidak selebar daun pohon mangga, tapi memberikan keuntungan berupa kemampuan menghadirkan sebuah atraksi alam yang indah, terutama di siang hari saat cuaca cerah. Itu terjadi ketika sinar mentari berlomba-lomba menyelinap masuk menembus sisi-sisi dahan kecil dan batang besar trembesi dan jatuh ke permukaan tanah. Terjangan sinar mentari di antara daun-daun dan dahan trembesi membentuk siluet indah dan pemandangan ini dapat dengan mudah ditemukan di De Djawatan setiap harinya.