Piramida Nubia: Warisan Megah Kerajaan Kushite Kuno yang Masuk UNESCO

Piramida Nubia Tahun 2024
Piramida Nubia Tahun 2024
Sumber :
  • IG/thisisancient

2. Kerajaan Napata (1000–300 SM): Kerajaan kedua berpusat di Napata, di dekat Gunung Barkal yang dianggap suci. Pada masa ini, pengaruh Mesir Kuno sangat kuat, dan para penguasa Kushite mulai membangun piramida sebagai makam kerajaan. Piramida-piramida di Nuri dan El-Kurru adalah contoh penting dari era ini, dengan gaya arsitektur yang terinspirasi dari Mesir tetapi memiliki ciri khas Nubia. 

3. Kerajaan Meroë (300 SM–300 M): Kerajaan ketiga memindahkan ibu kotanya ke Meroë, di mana pembangunan piramida mencapai puncaknya. Lebih dari 200 piramida dibangun di sini, lebih kecil tetapi lebih curam dibandingkan piramida Mesir. Meroë menjadi pusat budaya, perdagangan, dan industri, serta dikenal dengan produksi besi. 

Piramida Nubia dibangun menggunakan granit, batu pasir, dan bahan lokal lainnya. Berbeda dengan piramida Mesir yang memiliki sisi halus, piramida Nubia memiliki sudut yang lebih curam dan sering dilengkapi dengan kuil atau kapel di bagian depan. Ukurannya lebih kecil, dengan tinggi rata-rata 6–30 meter, tetapi memiliki dekorasi yang kaya dengan relief dan prasasti hieroglif. 

Piramida Nubia berfungsi sebagai makam bagi raja, ratu, dan bangsawan Kushite. Mereka dibangun sebagai simbol kekuasaan dan keabadian, mencerminkan kepercayaan akan kehidupan setelah kematian. Beberapa piramida juga memiliki ruang pemujaan untuk upacara keagamaan. 

Piramida Nubia adalah bukti kejayaan Kerajaan Kushite yang pernah menguasai wilayah Nubia selama ribuan tahun. Dengan gaya arsitektur yang unik dan sejarah yang kaya, piramida ini menjadi saksi bisu peradaban Afrika yang maju dan berpengaruh di lembah Nil. 

 

Sumber: UNESCO World Heritage Sites, British Museum