Kampung Wisata Code Cokrodiningratan: Destinasi Heritage dan Eco-Tourism di Jantung Yogyakarta
- visitingjogja.jogjaprov.go.id
Yogyakarta, WISATA - Jika berbicara tentang Yogyakarta, siapa yang tidak mengenal suasana khas Malioboro, keindahan Tugu Pal Putih, dan beragam atraksi budaya yang memukau? Namun, ada satu permata tersembunyi yang semakin mencuri perhatian para pelancong, baik domestik maupun mancanegara, yaitu Kampung Wisata Code Cokrodiningratan. Terletak di Kecamatan Jetis, kampung ini menghadirkan harmoni antara keindahan alam, warisan budaya, dan inovasi tata kelola lingkungan.
Sejarah dan Lokasi Kampung Wisata Code
Kampung Wisata Code secara administratif berada di Kelurahan Cokrodiningratan. Pintu masuk utama kampung ini berada di Jalan Prof. Sardjito, yang menjadi kawasan inti. Kampung ini dikelilingi oleh cluster-cluster menarik seperti Kampung Code Jetisharjo-Cokrokusuman, Kawasan Tugu Pal Putih yang ikonik, serta area heritage di Kranggan-Poncowinatan dan Jalan AM Sangaji. Setiap sudut kampung ini menyimpan cerita yang mengundang rasa ingin tahu.
Tidak hanya dikenal sebagai kawasan wisata, Kampung Code juga menjadi simbol pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ekosistem sungai dan lingkungan. Kombinasi antara budaya lokal dan keberlanjutan ini menjadikannya magnet wisata yang unik.
Warisan Sejarah yang Kaya
Kampung Wisata Code memiliki kekayaan heritage yang mengesankan. Bangunan-bangunan bergaya arsitektur Belanda masih berdiri kokoh di kawasan ini, seperti Gedung SMP Negeri 11, STM Negeri 1 dan 2, serta Kantor Kodim 0743 Yogyakarta. Bangunan bersejarah lainnya termasuk Klenteng Poncowinatan, Omah Soeratin, dan Hotel Mutokoweni yang menambah nilai estetika kawasan ini. Tidak ketinggalan Pasar Kranggan, pasar tradisional yang tetap hidup dengan nuansa lokal yang kental.
Salah satu ikon terbesar kampung ini adalah Tugu Pal Putih, monumen bersejarah yang menjadi simbol semangat perlawanan dan kebebasan. Kombinasi antara nuansa heritage dan cerita sejarah yang ditawarkan kampung ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan peneliti sejarah.