Icipi Kuliner Legendaris Cirebon dan Indramayu, dari Empal Gentong Hingga Pedesan Entog, Jaminan Makyuuus
- https://disparbud.jabarprov.go.id/
Cirebon, WISATA - Jika berbicara tentang Jawa Barat, pikiran banyak orang biasanya langsung tertuju pada Bandung, Garut, atau Bogor. Namun, pernahkah Anda melirik Cirebon dan Indramayu? Dua daerah ini tak hanya menyimpan kekayaan budaya, tetapi juga kuliner yang mampu menggugah selera. Wilayah yang dikenal sebagai zona Cirebonan ini memiliki kuliner khas yang unik, kaya rasa, dan tentu saja legendaris.
Kuliner dari zona Cirebonan bukan hanya tentang cita rasa, tetapi juga sejarah dan tradisi panjang yang melekat di setiap sajiannya. Berikut ini perjalanan menyenangkan menelusuri lima kuliner khas yang wajib Anda coba ketika singgah di kawasan ini.
Empal Gentong: Ikon Kuliner Cirebon yang Menggoda
Empal gentong bisa dibilang sebagai kuliner wajib bagi siapa pun yang berkunjung ke Cirebon. Kuliner ini begitu identik dengan kota udang hingga ada ungkapan, “Belum sah ke Cirebon kalau belum mencicipi empal gentong.”
Empal gentong adalah hidangan berbahan dasar daging sapi, terutama bagian sandung lamur, babat, dan usus yang dimasak dengan bumbu kaya rempah seperti kunyit, kemiri, jahe, dan ketumbar. Keistimewaan empal gentong terletak pada proses memasaknya. Daging dimasak dalam gentong tanah liat selama berjam-jam menggunakan kayu bakar, memberikan aroma dan rasa yang autentik.
Menurut sejarah, empal gentong sudah ada sejak abad ke-15, ketika agama Islam mulai menyebar di Jawa. Masakan ini menjadi simbol keramahan masyarakat Cirebon dalam menyambut tamu. Kini, Anda bisa menemukan empal gentong di berbagai warung makan di Cirebon, dengan harga mulai dari Rp20.000 hingga Rp40.000 per porsi.
Nasi Jamblang: Sederhana, Lezat, dan Penuh Sejarah
Nasi jamblang atau yang dikenal sebagai sega jamblang adalah bukti nyata bahwa makanan tradisional dapat bertahan melintasi zaman. Nama jamblang diambil dari sebuah desa di Cirebon yang menjadi asal mula makanan ini.
Keunikan nasi jamblang terletak pada cara penyajiannya. Nasi putih dan lauk-pauk beragam seperti semur daging, tahu, tempe goreng, ikan asin, dan sambal disajikan di atas daun jati. Daun jati tidak hanya memberikan aroma khas, tetapi juga menjaga makanan tetap segar.
Awalnya, nasi jamblang adalah makanan untuk para pekerja pada zaman penjajahan Belanda. Harga yang terjangkau membuatnya cocok untuk dinikmati semua kalangan. Hingga kini, nasi jamblang tetap menjadi favorit wisatawan yang ingin mencicipi cita rasa khas Cirebon.
Tahu Gejrot: Kudapan Khas yang Merakyat
Siapa yang tak kenal tahu gejrot? Kudapan sederhana berbahan dasar tahu goreng yang dipotong kecil-kecil ini telah menjadi ikon kuliner khas Cirebon. Yang membuatnya istimewa adalah kuahnya—campuran gula merah, bawang putih, cabai, dan cuka yang menciptakan rasa manis, asam, dan pedas.
Tahu gejrot awalnya hanya dinikmati oleh masyarakat kalangan bawah. Namun, popularitasnya kini menjangkau berbagai kota di Indonesia. Banyak pedagang kaki lima hingga restoran menyajikan tahu gejrot sebagai salah satu menu favorit.
Menurut data, tahu gejrot termasuk dalam daftar kuliner paling dicari di mesin pencarian Google untuk kategori makanan khas Indonesia. Jadi, jangan lupa mencobanya jika berkunjung ke Cirebon.
Pindang Gombyang Ikan Manyung: Hidangan Istimewa dari Indramayu
Indramayu, selain terkenal sebagai lumbung padi Jawa Barat, juga memiliki kuliner khas yang tak kalah menggugah selera, salah satunya adalah pindang gombyang ikan manyung. Hidangan ini biasanya menggunakan kepala ikan manyung yang diolah dengan bumbu rempah seperti kunyit, kemiri, serai, dan belimbing wuluh.
Ciri khas pindang gombyang adalah kuahnya yang kuning pekat dengan rasa asam pedas yang segar. Menurut data dari Dinas Pariwisata Indramayu, pindang gombyang menjadi salah satu menu favorit wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke daerah ini.
Harga satu porsi pindang gombyang bervariasi antara Rp25.000 hingga Rp50.000, tergantung pada ukuran ikan. Rasanya yang lezat dan kaya rempah menjadikannya hidangan yang sulit dilupakan.
Pedesan Entog: Sensasi Pedas yang Membakar Lidah
Pedesan entog adalah sajian khas Cirebon dan Indramayu yang berbahan dasar daging entok atau entog. Daging entok dikenal lebih tebal dibandingkan itik biasa, namun tetap empuk ketika diolah dengan baik.
Sesuai namanya, pedesan entog mengutamakan rasa pedas yang nendang. Proses memasaknya melibatkan berbagai rempah seperti cabai rawit, kunyit, jahe, dan daun jeruk. Biasanya, pedesan entog disajikan dengan nasi hangat, cocok untuk Anda yang menyukai makanan beraroma kuat dan penuh cita rasa.
Meski awalnya hanya populer di kalangan masyarakat lokal, pedesan entog kini telah menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Restoran dan warung makan yang menyajikan menu ini selalu ramai dikunjungi, terutama di akhir pekan.
Menyelami Kekayaan Kuliner Cirebonan: Lebih dari Sekadar Makanan
Kuliner khas Cirebon dan Indramayu bukan hanya tentang rasa, tetapi juga kisah dan tradisi yang menyertainya. Setiap hidangan memiliki sejarah panjang yang mencerminkan identitas masyarakat lokal.
Dengan semakin berkembangnya pariwisata kuliner, makanan-makanan ini tidak hanya menjadi daya tarik lokal, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Jadi, jika Anda mencari pengalaman kuliner yang autentik dan penuh cerita, zona Cirebonan adalah jawabannya.
Kunjungi Cirebon dan Indramayu, jelajahi kelezatan kulinernya, dan rasakan sendiri pesona unik dari surga tersembunyi di Jawa Barat ini.