Tren Wisata 2024 - 2025: Dari Pengalaman Budaya Hingga Liburan di Tempat Sejuk yang Lagi Hits!

Landscape Kaldera Gunung Batur
Sumber :
  • shutterstock comhotsky

Jakarta, WISATA - Pariwisata Indonesia terus berkembang pesat, dan kini sektor ini semakin diperhitungkan dalam perekonomian negara. Banyak hal baru yang muncul dan menjadi tren, seiring dengan berubahnya minat wisatawan setelah pandemi. Dalam buku Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024/2025, para ahli dari berbagai sektor, mulai dari industri, akademisi, hingga pemerintah, memberikan pandangan mereka tentang apa yang akan terjadi di dunia pariwisata dalam beberapa tahun mendatang.

Beberapa tren dan tantangan yang menarik untuk dibahas muncul dalam survei yang melibatkan berbagai pakar ini. Apa saja sih tren pariwisata yang akan mendominasi? Dan, faktor apa yang bisa jadi penghambat atau justru pendorong pertumbuhannya? Mari kita bahas lebih dalam!

1. Tren Wisata yang Akan Meningkat di 2024/2025

Berdasarkan hasil survei, ada beberapa tren yang diprediksi akan menjadi primadona di sektor pariwisata dalam waktu dekat. Salah satu yang paling menonjol adalah cultural immersion atau pengalaman budaya yang mendalam. Sekitar 58,97% pakar berpendapat bahwa tren ini akan terus berkembang. Wisatawan sekarang tidak hanya ingin melihat-lihat, tetapi juga merasakan langsung bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat lokal, menikmati tradisi, makanan, bahkan ikut serta dalam kegiatan budaya setempat. Ini menunjukkan bahwa wisatawan lebih memilih pengalaman autentik yang bisa memperkaya wawasan mereka.

Selain itu, health and wellness tourism atau wisata kesehatan dan kebugaran juga bakal semakin populer, dengan 56,41% pakar mengungkapkan hal ini. Setelah pandemi, banyak orang yang lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan mental, sehingga wisata yang berfokus pada relaksasi, perawatan tubuh, serta aktivitas yang mendukung kesehatan semakin diminati. Destinasi seperti spa, yoga retreat, hingga wisata medis akan semakin dicari.

Tidak ketinggalan, eco-tourism atau wisata ramah lingkungan yang kini semakin digemari. Sekitar 46,15% dari para pakar memprediksi bahwa wisata berbasis keberlanjutan ini akan terus berkembang seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan. Wisatawan kini lebih selektif memilih destinasi yang memperhatikan kelestarian alam.

Di sisi lain, ada tren baru yang diprediksi akan muncul, seperti aktivitas luar ruang dan petualangan. Salah satunya adalah star bathing, yakni menikmati keindahan langit malam yang penuh bintang. Selain itu, ada juga Gig-tripping, di mana para penggemar musik merencanakan perjalanan untuk menonton konser artis favorit mereka, bahkan bisa lintas negara!

2. Apa yang Bisa Menghambat Pertumbuhan Pariwisata?

Meski sektor pariwisata diprediksi akan terus berkembang, ada beberapa faktor yang bisa menjadi hambatan. Salah satunya adalah kondisi ekonomi global yang masih tidak stabil. Sekitar 71,79% ahli menganggap bahwa kondisi ekonomi global bisa memperlambat pertumbuhan sektor ini. Selain itu, ketidakstabilan geopolitik, seperti perang dan ketegangan internasional, juga bisa berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan.

Kenaikan harga akomodasi dan transportasi, yang diperkirakan akan terus meningkat, juga bisa membuat wisatawan berpikir dua kali. Tidak hanya itu, perubahan perilaku wisatawan yang kini lebih mengutamakan kesehatan dan kenyamanan juga menjadi tantangan tersendiri.

3. Faktor Pendorong Pariwisata

Walaupun ada tantangan, ada beberapa faktor yang diyakini dapat mendorong sektor pariwisata Indonesia. Salah satunya adalah stabilitas ekonomi domestik. Ketika ekonomi dalam negeri tumbuh, daya beli masyarakat juga meningkat, yang pada gilirannya mendorong lebih banyak wisatawan untuk bepergian.

Pengembangan destinasi wisata yang berkualitas dan inovatif juga menjadi faktor pendorong penting. Seiring dengan berkembangnya infrastruktur dan teknologi, destinasi wisata Indonesia akan semakin menarik dan mudah dijangkau, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat juga akan memperkuat sektor pariwisata kita.

4. Pasar Potensial Wisatawan Mancanegara

Menariknya, pasar wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia juga semakin diperhitungkan. Ahli pariwisata menyebutkan bahwa pasar Asia Timur, seperti Tiongkok dan Jepang, masih menjadi pasar utama yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Selain itu, pasar Asia Tenggara, terutama Malaysia dan Singapura, serta Oseania, seperti Australia, juga tetap menjadi tujuan utama wisatawan.

Namun, bukan hanya pasar tradisional yang dilirik. Pasar baru seperti Timur Tengah juga mulai diperhatikan, mengingat durasi tinggal wisatawan dari kawasan ini yang lebih lama dan pengeluaran mereka yang lebih tinggi. Jadi, akan semakin banyak peluang untuk menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia.

5. Coolcations dan Tren Wisata Sejuk

Seiring dengan tren coolcations yang kini semakin populer, banyak wisatawan yang mencari destinasi dengan cuaca lebih sejuk untuk menghindari cuaca ekstrem yang sering terjadi. Salah satu destinasi coolcations yang semakin diminati di Indonesia adalah Bali Utara, dengan kawasan Kaldera Gunung Batur yang masuk dalam Global Geopark Network UNESCO. Suasana sejuk pegunungan yang indah bisa menjadi pilihan yang tepat untuk melarikan diri dari hiruk-pikuk kota.

Tidak hanya itu, beberapa destinasi lain yang menawarkan pengalaman coolcation di Indonesia antara lain Dieng, Ranu Kumbolo di Semeru, dan Taman Nasional Gede Pangrango. Semua tempat ini memiliki udara segar dan panorama alam yang memanjakan mata.

6. Aktivitas Luar Ruang yang Seru

Tren aktivitas luar ruang juga semakin diminati, dengan banyak wisatawan yang memilih untuk menikmati alam dan berinteraksi langsung dengan lingkungan. Salah satunya adalah star bathing, yang kini semakin populer di kalangan wisatawan yang ingin merasakan kedamaian dan ketenangan melalui pemandangan langit malam yang dihiasi bintang-bintang. Aktivitas ini bisa dilakukan di berbagai lokasi di Indonesia, seperti di Dieng, Wonosobo, hingga di Taman Nasional Gede Pangrango.

Selain itu, gig-tripping atau perjalanan wisata untuk menonton konser musisi favorit juga semakin tren. Wisatawan yang menggemari musik kini tidak hanya mencari konser, tetapi juga memanfaatkan kesempatan untuk menjelajahi destinasi wisata sekitar. Ini membuka peluang baru bagi sektor pariwisata, terutama di kota-kota besar yang sering menggelar konser besar.

Tren pariwisata Indonesia semakin beragam, dengan munculnya berbagai pengalaman wisata yang lebih mendalam dan autentik. Mulai dari cultural immersion yang memperkenalkan budaya lokal, health and wellness tourism yang fokus pada kesehatan, hingga eco-tourism yang menjaga kelestarian alam, semua ini menjadi pilihan menarik bagi wisatawan.

Di sisi lain, tantangan seperti kondisi ekonomi global dan ketidakstabilan geopolitik perlu dihadapi dengan strategi yang matang, namun dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, sektor pariwisata Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi sumber pendapatan yang penting bagi negara.

Dengan terus mengikuti perkembangan tren dan memperhatikan kebutuhan wisatawan, Indonesia dapat menjadi salah satu destinasi wisata favorit di dunia.