BOYOLALI: Kunjungan Wisatawan Tahun 2024, Tembus 1,4 Juta, Wisata Religi Jadi Andalan

Objek Wisata Edukasi Religi Qolbu di Boyolali, Jawa Tengah
Sumber :
  • boyolali.go.id

Boyolali, WISATA – Iklim pariwisata di Kota "Susu" Boyolali, Jawa Tengah, tahun 2024 ini mulai memasuki masa keemasan.

Kini, semakin banyak objek wisata yang digemari pengunjung, baik lokal Boyolali maupun luar kota, menjadikan kemajuan yang signifikan bagi dunia pariwisata.

Jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan baik di objek wisata alam Selo, wisata air, 47 desa wisata yang ada, maupun wisata andalan Boyolali saat ini, yaitu Wisata Edukasi Religi Qolbu.

Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali terus berupaya untuk lebih memajukan perkembangan desa wisata.

Salah satunya, adalah Desa Kemasan, Kecamatan Sawit.

Di desa ini, terdapat satu tempat wisata yaitu Dewa Emas, yang berdiri sejak April 2014.

Lokasi ini kemudian diakuisisi oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kemasan sejak Juni 2016.

Kepala Disporapar Kabupaten Boyolali, Budi Prasetyaningsih mengungkapkan, ini adalah salah satu cara untuk menaikkan wisatawan yang ada di Kabupaten Boyolali, dengan mempromosikan wisata melalui media.

Menurut data yang ada, jumlah wisatawan pada tahun ini meningkat dua kali lipat sebanyak 1,4 juta pengunjung di seluruh objek wisata yang ada di Boyolali, dari jumlah tahun lalu yang hanya sekitar 665 ribu.

Perempuan yang akrab disapa Ning ini menambahkan, pengunjung terbanyak ada di objek Wisata Edukasi Religi Qolbu yang berlokasi di Singkil, Kecamatan Boyolali.

Setiap harinya, bisa mendatangkan 900 wisatawan pada hari biasa dan bisa mencapai 3 ribu orang pada hari Sabtu dan Minggu.

Ning menambahkan, Disporapar akan berusaha meningkatkan kunjungan wisatawan yang ada di Kota Susu pada tahun 2025 nanti.

Beberapa yang akan dilakukan adalah perbaikan infrastruktur untuk objek wisata yang jadi penyumbang PAD tertinggi saat ini, yaitu Wisata Edukasi Religi Qolbu, pengusulan bantuan bagi desa wisata dari Pemprov, pendampingan bagi desa-desa wisata, dan promosi pariwisata melalui media.

"Ini adalah salah satu cara kami untuk bisa menaikkan wisatawan yang ada di Kabupaten Boyolali, selain promosi kita yang ke kota-kota lain," ungkapnya.

Sementara itu, bendahara Bumdes Kemasan, Muhammad Khairul Rais menambahkan, di Dewa Emas, masyarakat bisa menikmati kuliner di restonya, selain itu ada kolam renang dan wahana outbound yang sudah sering dimanfaatkan oleh siswa PAUD, SD, hingga instansi.

Sejauh ini, Dewa Emas juga bekerja sama dengan unit pertanian dan UMKM.

Khairul mengatakan, omset Dewa Emas bisa mencapai Rp70 juta, dengan jumlah pengunjung sebanyak 10 ribu per tahunnya.

Harga tiket masuk Dewa Emas adalah Rp3 ribu, namun untuk Umbul Tirto dikenai biaya Rp5 ribu.

Objek wisata ini juga mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada tahun 2021 sebesar Rp100 juta dan di tahun 2024 ini, mendapat bantuan Rp500 juta.

"Kita pakai untuk perluasan pendopo, terus buat gazebo tambahan di sini, terus sama beli peralatan seperti pelampung, meja kursi ini," pungkasnya.

(Sumber: boyolali.go.id)