Etnaprana & Stoicisme: Rahasia Kebahagiaan dalam Wisata JOMO – Saatnya Anda Mencoba!

Menikmati Wisata JOMO di Nusa Penida
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Malang, WISATA - Di tengah hiruk-pikuk dunia yang semakin terhubung secara digital, muncul tren baru yang menawarkan alternatif untuk keluar dari tekanan sosial dan tuntutan dunia maya: Joy of Missing Out atau JOMO. Berbeda dengan FOMO (Fear of Missing Out), JOMO mengajak kita menikmati ketenangan dengan melepaskan diri dari keharusan mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Dikombinasikan dengan filosofi Stoicisme dan kearifan lokal Etnaprana Indonesia, konsep ini menjadi resep kebahagiaan baru yang patut Anda coba dalam perjalanan wisata.

Apa Itu JOMO?

JOMO adalah konsep menikmati momen yang ada tanpa merasa kehilangan atas hal-hal yang terjadi di luar sana. Saat banyak orang berlomba-lomba mengabadikan momen untuk media sosial, para pelaku JOMO justru memusatkan perhatian pada pengalaman pribadi dan kebahagiaan yang tidak tergantung pada validasi eksternal.

Dalam konteks pariwisata, JOMO mengubah liburan menjadi aktivitas reflektif, menjauhkan diri dari keramaian dan menemukan ketenangan di tempat-tempat yang menawarkan suasana damai.

Stoicisme: Memahami Kendali dan Kebahagiaan

Filosofi Stoicisme, yang lahir dari Yunani kuno, mengajarkan pentingnya membedakan antara hal-hal yang bisa kita kendalikan dan yang tidak. Prinsip ini sangat relevan dengan JOMO karena membantu wisatawan fokus pada apa yang benar-benar mereka butuhkan untuk merasa bahagia: kedamaian batin.

Ketika Anda berwisata dengan pendekatan Stoicisme, tujuan Anda bukan sekadar menikmati tempat wisata, tetapi juga menemukan makna lebih dalam dari perjalanan tersebut. Hal ini bisa dimulai dari hal sederhana, seperti mensyukuri keindahan alam atau menikmati udara segar di pagi hari.