BANYUWANGI: Wuih....Dukung Pariwisata, Kemenpar Dorong Penerbangan Langsung dari China

Banyuwangi, WISATA – Mengiringi program konektivitas pariwisata 3B (Banyuwangi – Bali Barat – Bali  Utara), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI terus mendorong perkembangan pariwisata internasional di Banyuwangi.

Salah satunya, dengan rencana membuka rute Banyuwangi – Tiongkok bagi wisawatan asal negara Tirai Bambu, China.

Paket wisata 3B merupakan salah satu upaya Kemenpar untuk melakukan redistribusi wisatawan yang banyak terpusat di Bali Selatan, agar menyebar ke Bali Barat dan Bali Utara dengan Banyuwangi sebagai pintu masuknya.

Mendukung pelaksanaan program tersebut, Kemenpar terus melengkapi infrastruktur, termasuk kemudahan akses transportasi.

Tim Kemenpar telah bertemu dengan Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah untuk mematangkan skema pembukaan penerbangan, pada hari Jumat (25/10/2024).

Hadir pula perwakilan PT Tjendana Mandra Sakti (TMS) yang merupakan perusahaan penyedia layanan penerbangan.

Plt. Bupati, Sugirah menyatakan siap mendukung rencana pembukaan penerbangan tersebut.

Menurtunya, terobosan ini akan berdampak besar bagi perekonomian daerah, dan perkembangan pariwisata daerah.

“Ini akan membawa manfaat besar bagi daerah. Tentunya kedatangan wisatawan mancanegara akan membawa manfaat ekonomi. Ini juga sangat memungkinkan mengingat di Banyuwangi telah ada Kantor Imigrasi yang bakal memudahkan urusan keimigrasian,” ujar Sugirah.  

Sementara itu Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Dwi Marhen Yono menjelaskan, penerbangan Tiongkok – Banyuwangi direncanakan akan menggunakan pesawat charter flight (penerbangan carter).

“Kami merasa optimis rute ini akan diminati wisatawan Tiongkok, apalagi juga sudah banyak turis Tiongkok dan Taiwan ke Bali. Dengan konsep 3B ini, harapan kami akan menambah nilai wisata nasional, jadi mereka bisa ke Banyuwangi dan Bali,” ungkap Marhen.     

Marhen menambahkan, pihaknya akan berupaya agar penerbangan ini bisa terwujud dalam waktu dekat.

Ia optimistis, paket wisata ini bakal menjadi magnet yang menarik bagi wisatawan mancanegara, salah satunya China dan Taiwan.

“Ini peluang besar. Saya yakin ini akan menarik bagi wisatawan mancanegara karena Kawah Ijen masuk dalam top of mind wisatawan China," imbuhnya.

Terkait dengan rencana ini, perwakilan PT Tjendana Mandra Sakti, Arifin menyatakan, perusahaannya biasa melayani rata-rata 360.000 wisatawan per tahun dari China dan Taiwan menuju Bali sebelum pandemi Covid-19.

Melihat potensi Banyuwangi, Arifin menargetkan bisa mengalihkan sekitar 20.000 wisatawan untuk mendarat di Banyuwangi.

"Selain rute Tiongkok – Banyuwangi, kita juga merencanakan membuka rute Taiwan-Banyuwangi langsung. Tinggal kita cocokkan slotnya. Sesegera mungkin ini terealisasi,” harapnya.

(Sumber: banyuwangikab.go.id)